Terbaring Sakit, Annar Salahuddin Otak Uang Palsu UIN Makassar Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara
Berikut ancaman hukuman yang menanti Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) tersangka utama kasus sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar.
Penulis: Nina Yuniar
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ancaman hukuman yang siap menanti Annar Salahuddin Sampetoding (ASS), tersangka utama kasus produksi uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Annar yang menjadi otak sindikat produksi uang palsu UIN Makassar tersebut terancam 15 tahun pidana penjara.
Peran Annar dinilai lebih dominan dibanding Andi Ibrahim, mantan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin.
Andi Ibrahim diketahui berperan sebagai orang yang melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.
Baca juga: Semula di Rumah Annar Salahuddin, Ini Alasan TKP Produksi Uang Palsu Pindah ke Kampus UIN Makassar
Andi Ibrahim juga memfasilitasi tempat di perpustakaan UIN Alauddin untuk mencetak uang palsu.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulsel, Kombes Pol Dedi Supriyadi, mengatakan Annar memiliki peran vital.
Selain sebagai otak pencetak uang palsu, ia juga memberikan ide dan pemodal.
"Otak pelaku inisial ASS. Perannya adalah pemberi ide, pemodal, kemudian ikut membeli mesin," kata Kombes Pol Dedi Supriyadi, Senin (30/12/2024).
Annar juga turut memberikan perintah atas kasus uang palsu di UIN Alauddin.
Sementara, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, mengatakan proses hukum terhadap ASS tetap berjalan sesuai prosedur yang berlaku, meski dalam kondisi sakit.
"Tidak ada perbedaan perlakuan meskipun ia dalam kondisi sakit," kata Irjen Pol Yudhiawan Wibisono.
Akibat perbuatannya, Annar dijerat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, dengan ancaman pidana penjara hingga 15 tahun dan denda Rp 50.000.000.000.
Jatuh Sakit
Setelah ditetapkan menjadi tersangka kasus sindikat produksi uang palsu di UIN Makassar, Annar dikabarkan jatuh sakit hingga harus dirawat intensif di rumah sakit.
Pengusaha tersebut dilarikan ke rumah sakit setelah mengeluh lemas pasca-ditetapkan sebagai tersangka kasus uang palsu di Kampus UIN Alauddin, Makassar, Sabtu (28/12/2024) malam.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.