Fakta Rumah Lokasi Penembakan Rudi S Gani, Jalanan Desa Gelap, Mobil Misterius Berhenti di Depan
Pengacara Rudi S Gani tewas ditembak saat berada di Bone, Sulsel. Kondisi sekitar rumah lokasi penembakan gelap sehingga pelaku langsung kabur.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Hasil autopsi menunjukkan pengacara Rudi S Gani (49) tewas karena tembakan senapan angin.
Kasus penembakan terjadi saat makan malam keluarga di rumah mertua Rudi S Gani di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Selasa (31/12/2024) sekira pukul 22.30 WITA.
Hingga kini, pelaku penembakan yang menewaskan Rudi S Gani belum terungkap.
Kepala desa setempat, Mansyur Mochtar, mengatakan penerangan di jalan desanya hanya mengandalkan lampu teras rumah warga.
"Gelap memang di lokasi kejadian tidak ada penerangan," ucapnya, Jumat (3/1/2025).
Meski penerangan kurang memadai, namun kondisi jalan mulus sehingga pelaku dapat langung melarikan diri.
"Jarak rumah korban dengan lampu penerangan ada satu kilometer lebih baru ada penerangan," terangnya.
Menurutnya, kasus penembakan terhadap Rudi S Gani beru pertama kali ini terjadi di Desa Pattukku Limpoe.
Sementara itu, keluarga korban, Haslina (34), menyatakan penembakan terjadi saat anggota keluarganya makan dengan posisi melingkar.
Haslina yang duduk tepat di depan korban kaget ketika mendengar suara ledakan.
"Iya, ada saya dengar suara ledakan menggema satu kali sebelum almarhum jatuh tersungkur," jelasnya.
Baca juga: Karier Politik Rudi S Gani Pengacara yang Tewas Ditembak di Bone, Sempat Jadi Kader Gerindra
Suara tembakan tersebut terdengar jelas meski keluarga sedang memutar musik di dalam rumah.
"Bukan suara petasan, karena belum adapi kasih nyalai petasan itu, hanya bunyi musik ji saja. Dan kami juga semuanya mendengar bunyi ledakan tapi hanya satu kali," tandasnya.
Haslina mengaku baru mengetahui Rudi tewas ditembak saat dievakuasi ke puskesmas terdekat.
"Ada darahnya tapi kita kira pecah pembuluh darah, pas dibawa ke puskesmas baru ditahu kalau ternyata ditembak," katanya.
Hal senada diungkapkan istri korban, Maryam yang juga mendengar suara ledakan.
"Saya sedang makan, tiba-tiba ada suara letusan. Suami saya langsung jatuh, dan ada darah di keningnya," ungkap Maryam, Rabu (1/1/2025).
Sebelum terdengar suara letusan, ia sempat melihat sebuah mobil terparkir di depan rumah.
Kondisi mesin mobil tetap menyala meski berhenti.
"Ada pria yang turun dari mobil, tapi saya tidak bisa lihat jelas wajahnya," jelasnya.
Baca juga: Bukan Senpi, Pengacara di Bone Tewas Ditembak Senapan Angin, 11 Orang Diperiksa
Pelaku Gunakan Senapan Angin
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, korban ditembak menggunakan senapan angin dan bukan senjata api.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, menjelaskan peluru yang bersarang di jasad korban telah diteliti tim Labfor.
"Proyektil dibawa ke Labfor dan pihak Labfor menyatakan peluru itu merupakan peluru senapan angin, bukan senjata api," tandasnya, Kamis (2/1/2025).
Penyelidikan kasus ini masih dilakukan dengan memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan rekaman CCTV.
"Peluru tersebut kaliber 8 milimeter, sekarang masih dalam penyelidikan," lanjutnya.
Dugaan sementara, senapan angin yang digunakan pelaku ilegal karena mudah didapatkan secara online.
Baca juga: 5 Fakta Penembakan yang Tewaskan Pengacara Rudi S Gani di Bone: Jenis Peluru hingga Hasil Autopsi
"Kita juga masih pengejaran pelaku. Diduga senjatanya ini tidak ada izinnya," tuturnya.
Ia menambahkan hasil autopsi menunjukkan korban tewas akibat ditembak senapan angin.
"Hasil autopsi, korban mengalami luka tembak di bagian bawah mata kanan."
"Kemudian peluru bersarang di tulang leher," imbuhnya.
Peluru yang dikeluarkan dari jasad korban dijadikan barang bukti dan masih diselidiki.
Peradi Bentuk Tim Investigasi
Kasus penembakan terhadap Rudi S Gani membuat Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Makassar geram sehingga dibentuk tim investigasi khusus.
Ketua Peradi Makassar, Jamil Misbach, menyatakan pembentukan tim tersebut sebagai bentuk solidaritas sesama advokat.
Baca juga: Curhatan Terakhir Pengacara di Bone Sebelum Ditembak OTK, Cerita Akan Jalani Sidang
"Kami akan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus penembakan yang mengakibatkan anggota kami meninggal dunia," bebernya, Rabu.
Kasus tewasnya Rudi, menjadi sinyal bahaya keamanan profesi advokat.
Jamil Misbach menjelaskan Rudi menjadi anggota aktif Peradi sejak Februari 2022 dan dikenal sebagai anggota yang berdedikasi tinggi.
"Almarhum adalah anggota kami yang memiliki hak untuk dilindungi oleh hukum. Kami meminta polisi untuk tidak hanya menangkap pelaku, tetapi juga mengungkap motif di balik kasus ini," tegasnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunTimur.com dengan judul Kesaksian Kepala Desa Soal Kondisi Sekitar Rumah Rudi di Bone, Pantas Aksi Penembak Berjalan Mulus
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunTimur.com/Wahdaniar)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.