Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hampir Seminggu Koma, Santri di Banyuwangi yang Dikeroyok Senior Dinyatakan Meninggal Dunia

Koma setelah dianiaya 6 seniornya di pondok pesantren di Banyuwangi, santri asal Bali dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (2/1/2025),

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Hampir Seminggu Koma, Santri di Banyuwangi yang Dikeroyok Senior Dinyatakan Meninggal Dunia
TribunKaltim
Ilustrasi Penganiayaan. AR (14) Santri asal Bali meninggal dunia setelah menjadi korban pengeroyokan seniornya di salah satu pondok pesantren di Banyuwangi, Kamis (2/1/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - AR (14) santri asal Buleleng, Bali yang menjadi korban pengeroyokan, dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (2/1/2025).

Korban adalah santri di Pondok Pesantren Nurul Abror Al-Rohbaniyin di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim).

Nahasnya, AR dianiaya oleh enam orang seniornya sendiri di ponpes.

Korban meninggal setelah 6 hari koma di ruang ICU RSUD Blambangan. AR diketahui mengalami mati batang otak.

Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra menjelaskan, korban meninggal pukul 13.30 WIB. Jenazah korban akan dipulangkan ke Kabupaten Buleleng, Bali.

"Setelah menjalani perawatan selama 6 hari, korban hari ini dinyatakan meninggal dunia," ujar Rama di RSUD Blambangan.

Rama sempat menemui keluarga korban, sesaat setelah korban dinyatakan meninggal dunia.

Keluarga dan kerabat korban saat di RSUD Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (2/12/2025)
Keluarga dan kerabat korban saat di RSUD Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (2/12/2025) (Surya.co.id/Aflahul Abidin)

Baca juga: Koma Berhari-hari, Santri di Banyuwangi yang Dikeroyok 6 Senior Ponpes Alami Pendarahan Otak

Berita Rekomendasi

Kepada keluarga korban, Kapolresta memastikan proses hukum berjalan sesuai dengan aturan undang-undang yang berlaku.

Sebelum meninggal, korban AR sempat dirawat secara intensif di RSUD Blambangan.  

Pihak rumah sakit segera melakukan tindakan operasi emergency, sesaat setelah korban tiba di rumah sakit.

Dalam operasi itu, didapati pendarahan otak terjadi pada kepala korban di sisi kiri, mulai dari bagian depan hingga belakang.

Selain itu, otak korban dalam kondisi bengkak.

Koordinator Pelayanan Medis RSUD Blambangan dr. Ayyub Erdiyanto mengungkapkan bahwa korban tiba di rumah sakit sekitar pukul 03.00 WIB.

Baca juga: Santri Asal Bali Kritis setelah Dianiaya 6 Senior, Ditemukan Tak Sadar, Ada Luka di Sekujur Badan

Korban yang datang dengan kondisi penurunan kesadaran itu pun langsung dikonsultasikan dengan dokter bedah syaraf.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas