Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Ratusan Warga Keracunan Makanan Saat Acara Hajatan di Tempel Sleman, 6 Orang Rawat Inap di RS

Kepala Puskesmas Tempel I, Diana Kusumawati mengatakan mayoritas korban mengalami keluhan diare dan demam

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Update Ratusan Warga Keracunan Makanan Saat Acara Hajatan di Tempel Sleman, 6 Orang Rawat Inap di RS
Tribunjogja/Christi Mahatma Wardhani
KERACUNAN MAKANAN : Posko kesehatan di Padukuhan Krasakan, Tempel, Sleman, Minggu (09/02/2025). Kapolsek Tempel, AKP Gunawan Setiyabudi mengatakan pihaknya masih fokus pada pendampingan penanganan korban 

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Sebanyak 130 warga mengalami keracunan usai menghadiri pernikahan di Padukuhan Krasakan, Tempel, Sleman DI Yogyakarta. 

Tercatat ada 6 korban yang terpaksa menjalani rawat inap di rumah sakit. Dan ada 2 orang yang sempat dirawat di posko kesehatan. 

Kapolsek Tempel, AKP Gunawan Setiyabudi mengatakan pihaknya masih fokus pada pendampingan penanganan korban sementara untuk penyidikan  enggan menjelaskan. 

 "Fokus pendampingan penanganan korban," katanya," katanya, Minggu (09/02/2025).

Ia melanjutkan ada 15 personel yang diterjunkan.

Mereka difokuskan di posko kesehatan yang berada di Padukuhan Krasakan. 

"Ada 15 (personel) di sini (posko kesehatan)," lanjutnya. 

Berita Rekomendasi

Kepala Puskesmas Tempel I, Diana Kusumawati menerangkan mayoritas korban keracunan mengalami diare dan demam. 

Baca juga: Sate Gulai Kambing Diduga jadi Penyebab Keracunan Massal di Ponorogo, Diduga Mengandung Bakteri

Korban yang mengalami keracunan tidak hanya warga di Padukuhan Krasakan, Tempel, Sleman.

Ada beberapa warga Muntilan, Magelang yang juga mengalami gejala. 

 Sebanyak 92 korban sempat diobservasi di rumah sakit.

"Pertama diketahui 26 (korban keracunan), karena kami buka posko dan sebagainya, banyak yang memang dihubungi untuk diperiksa. Terakhir data 15.30 WIB ada 130. 

Untuk yang rawat inap ada 6," ujarnya. 

Ia menyebut posko kesehatan akan didirikan selama 24 jam untuk observasi.

Jika masih dibutuhkan, posko kesehatan akan terus dibuka. 

"Yang masih lemas (bergejala) sementara kami arahkan ke posko dulu. Kami asesmen di posko, kami infus di posko atau di puskesmas.

Biar beban di rumah sakit tidak terlalu banyak," ujarnya.

Diberitakan, sekitar 130 orang keracunan setelah menghadiri pernikahan di Sleman, Sabtu (08/02/2024). 

Kepala Puskesmas Tempel I, Diana Kusumawati mengatakan mayoritas korban mengalami keluhan diare dan demam. 

 "Pertama diketahui 26 (korban keracunan), karena kami buka posko dan sebagainya, banyak yang memang dihubungi untuk diperiksa. Terakhir data 15.30 ada 130. Untuk yang rawat inap ada 6," katanya saat ditemui, Minggu (09/02/2025). 

 
Panewu Tempel, Agung Dwi Maryoto menambahkan ada sekitar 500 tamu yang hadir ke acara pernikahan, mayoritas adalah warga Padukuhan Krasakan.

Pemilik hajatan menyediakan bakso, sate, siomay, es krim, dan krecek. 

Dwi mengatakan, pihaknya  berkomunikasi dengan keluarga yang menyelenggarakan hajatan. 

"Tadi sudah komunikasi, undangan 200an yang hadir 500an. Untuk makanan pesan.

Mudah-mudahan segera terkendali. Untuk sementara ada 1 posko dari BPBD," imbuhnya. (Christi Mahatma Wardhani) 

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Soal Keracunan Massal di Sleman, Polisi Fokus Pendampingan Penanganan Korban

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas