Pelajar di Grobogan Terpaksa Naik Perahu ke Sekolah akibat Banjir, Seberangi Kali Pakai Seutas Tali
Siswa di Grobogan terpaksa seberangi kali dengan perahu darurat untuk berangkat ke sekolah akibat jalan utama terputus, Senin (17/3/2025).
Penulis: Isti Prasetya
Editor: Nuryanti

TRIBUNNEWS.COM - Siswa di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, terpaksa menyeberangi kali dengan perahu darurat setiap hendak pergi ke sekolah.
Hal itu dilakukan lantaran jalan utama Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan terputus akibat banjir.
Warga tak dapat melintasi jalan tersebut lantaran amblas diterjang derasnya air saat tanggul Sungai Tuntang jebol pada Minggu (9/3/2025).
Jalan yang terputus sepanjang 20 meter itu masih tergenang air dengan kedalaman mencapai 3 meter.
Akibatnya, aktivitas warga menjadi terganggu, terutama anak-anak yang hendak berangkat sekolah.
Sejumlah siswa dan siswi di Desa Baturagung terpaksa menggunakan perahu darurat yang disediakan relawan untuk mobilitas warga.
Sebab, jika tidak menaiki perahu, warga harus memutar jalan sekitar empat kilometer untuk sampai ke sekolah.
Pelajar takut jatuh
Tampak belasan pelajar dengan seragam Pramuka mengantre menaiki perahu.
Tanpa didampingi orang dewasa, mereka bergiliran menarik perahu untuk sampai ke tepian sungai.
Beruntung, arus sungai saat itu terlihat tenang dan tidak deras.
Baca juga: Banjir di Grobogan Meluas, 26 Desa Terdampak, 1.202 Warga Mengungsi
Namun, solusi perahu darurat ini masih menimbulkan ketakutan bagi pelajar.
Risiko terjatuh karena pelajar kesulitan untuk menyeberang menggunakan perahu dengan seutas tali tambang yang dibentangkan dari kedua tepi sungai.
Kekhawatiran tersebut disampaikan oleh Dita, siswi SMPN 3 Gubug, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan.
Dita tak punya pilihan lain karena menaiki perahu adalah rute tercepat yang bisa ditempuh ke sekolahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.