Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buaya Purba yang Pernah Jadi Penghuni Bumi Ini Diduga Memiliki Panjang 9,6 Meter

Ilmuwan memprediksi, ukuran buaya purba yang dinamai Machimosaurus rex itu mencapai 9,6 meter.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Buaya Purba yang Pernah Jadi Penghuni Bumi Ini Diduga Memiliki Panjang 9,6 Meter
Davide Donnadonna/Marco Auditore
Ilustrasi Machimosaurus rex (kiri) dan kerangkanya (kanan) 

TRIBUNNEWS.COM - Buaya raksasa pernah menghuni lautan di bumi.

Ilmuwan baru saja menemukan jejaknya lewat penemuan fosil di Gurun Tunisia.

Ilmuwan memprediksi, ukuran buaya purba yang dinamai Machimosaurus rex itu mencapai 9,6 meter.

Dengan ukurannya, buaya tersebut menjadi buaya laut terbesar pada zamannya.

Frederico Fanti dari University of Bologna yang memimpin riset menemukan fosil tengkorak dan tulang-tulang lainnya lewat ekspedisi yang didukung National Geographic Socioety.

Fosil-fosil raksasa itu memang terfragmentasi.

Namun, ilmuwan cukup yakin bahwa ukuran buaya purba itu memang raksasa, walau tak sebesar buaya di perairan darat yang hidup di masa lebih modern.

Berita Rekomendasi

Buaya perairan darat terbesar yang pernah ada adalah Sarcosuchus imperator, hidup 1100 juta tahun yang lalu dan memiliki panjang 12 meter.

Fanti mengatakan, "Machimosaurus rex memiliki gigi yang gendut, pendek, dan bulat. Tengkoraknya yang besar membuatnya punya kemampuan menggigit yang kuat."

Dengan karakteristik yang dimiliki monster itu, Fanti menganggap M rex memburu apa saja, tak menargetkan jenis mangsa tertentu.

Bagi ilmuwan, sisi menarik dari penemuan buaya laut purba ini bukan ukurannya.

Buaya laut purba itu menjadi petunjuk ada tidaknya kepunahan massal pada akhir masa Jurrasic, 145 juta tahun lalu.


Temuan fosil M rex pada lapisan batuan yang lebih muda memberi petunjuk bahwa jika memang ada kepunahan 145 juta tahun lalu, itu tak menimpa semua spesies di bumi.

M rex adalah salah satu yang sintas.

Meski berhasil "selamat" dari keunahan massal, M rex tak berhasil jaya kembali seperti masa Jurrasic. Akhirnya, jenis itu pun punah.

Stephen Brusatte, paleontolog dari University of Edinburgh yang tak terlibat penelitian, "ini adalah penemuan menarik dari bagian dunia yang belum banyak dieksplorasi dengan baik kekayaan fosilnya." (*)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas