Temuan Naufal Bermula dari Risetnya tentang Kadar Asam Menjadi Listrik
Temuan Naufal menghasilkan daya sebesar 0,5-1 Volt per elektroda yang dipasang pada rangkaian pohon kedondong.
Editor: Choirul Arifin
“Kebetulan ayah bekerja di bidang elektronika. Sedikit banyak saya tahu alat-alat elektronik,” katanya.
Baca: Naufal, Penemu Tenaga Listrik dari Pohon Kedondol: Cara Kerjanya Mirip Solar Cell
Supriaman, ayah Naufal, mengatakan saat ini sejumlah pihak menjajaki kerja sama dalam pengembangan energi pohon listrik yang dikembangkan Naufal.
Namun, menurut Supriaman, pihaknya mengembalikan persoalan tersebut kepada PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero).
“Kalau mau kerja sama dengan Naufal, silakan berbicara dengan Pertamina EP karena aktivitas Naufal terkait pohon listrik ini juga berkat bantuan dari Pertamina EP Aset I Field Rantau,” ujarnya.
Muhammad Baron, Manajer Humas Pertamina EP, mengatakan Pertamina EP Aset I Field Rantau membantu pengembangan energi listrik dari pohon kedondong menuju skala yang lebih besar, terutama untuk menerangi kampungnya yang memang belum tersentuh jaringan listrik.
Apalagi, Naufal memang berasal dari Tampur Paloh, dusun yang jauh di pedalaman pelosok Aceh.
Menurut Baron, kisah Naufal adalah kisah sukses sinergi antara Pertamina dan masyarakat dalam menciptakan inovasi yang memberikan solusi bagi permasalahan yang ada, yang perlu dicontoh oleh daerah-daerah lain di Indonesia.
“Naufal ini discovery untuk bangsa. Kami akan mendukung apabila muncul Naufal-Naufal lain dari wilayah kerja Pertamina EP lainnya demi kemandirian energi nasional,” katanya.
Saat ini Nauval memiliki labolatorium untuk mengembangkan temuannya tersebut. Lokasinya 30 kilometer dari rumahnya. Lokasi labolatorium tersebut berada di kantor Pertamina EP Rantau Aceh.
Reporter: Azis Husaini