Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menelisik Blunder Pertama Hitler dalam Perang Dunia II

Tinggal tarik pelatuk, ratusan ribu tentara Inggris-Perancis itu dijamin mati konyol di sepanjang pantai pelabuhan Belgia itu.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Menelisik Blunder Pertama Hitler dalam Perang Dunia II
BBC
Gambar Hitler dan Mussolini di krim kopi di Swiss mengejutkan para pelanggan. 

Erich von Manstein, jenderal yang baru tampil ke muka dan diangkat sendiri oleh Hitler untuk merancang strategi perang di Eropa Barat itu, menulis dengan tajam: "Dunkirk adalah blunderHitler yang pertama selama Perang Dunia II. Salah satu kesalahan Hitler yang paling menentukan". 

Ada beberapa motif disebutkan dalam buku ini. Pertama, dari kacamata militer, motif yang dilontarkan Hitler adalah wilayah Dunkirk tidak cocok untuk pertempuran dengan tank.

Hitler berpendapat, perang di wilayah pantai pelabuhan itu hanya akan merugikan kekuatan Jerman sebelum menghadapi perang selanjutnya.

Nyatanya, motif tersebut sudah lebih dulu dibantah oleh Jenderal Guderian, yang tak lain arsitek perang tank nomor satu Jerman yang sangat disegani.

Motif lain dinilai sebagai motif politik. Bagaimana pun juga, Hitlermenganggap bangsa Inggris itu sebangsa—dalam arti ras—dengan Jerman, yaitu sama-sama bangsa Germanic.

Hitler merasa lebih dekat dengan Inggris ketimbang Rusia, bangsa Slavonic yang dianggapnya lebih rendah dari Germanic.

Besar kemungkinan, atas pandangan itu, Hitler sengaja membiarkan Inggris lolos di Dunkirk supaya tidak terlampau kehilangan muka dan mau berdamai dengan Jerman.

BERITA REKOMENDASI

Jika perdamaian itu terjadi, Hitler kelak bisa memusatkan segenap kekuatan Jerman untuk menghajar Soviet Rusia.

Motif selanjutnya adalah keinginan Hitler untuk benar-benar berdamai dengan Inggris. Diam-diam, Hitler mengagumi Inggris dan kelanjutan negara kerajaan itu dianggap sangat perlu. Keruntuhan Inggris dinilai akan merusak keseimbangan dunia.

Toh, dari motif itu Hitler berharap Inggris memahami sikapnya, yaitu mau mengerti dan bahkan mengakui kedudukan Jerman di dataran Eropa.

Nyatanya memang, sejak awal Hitler mencaplok Polandia pada September 1939 atau beberapa bulan sebelum kejadian Dunkirk, Inggris sudah memberikan sinyal tidak menyukai gaya Hitler. 

Terakhir, motif yang paling memungkinkan adalah Hitler memberi kesempatan Jenderal Herman Goering untuk berkiprah dalam pencaplokan Eropa Barat lewat bala tentara udaranya: Luftwaffe.

Ya, Goering, pimpinan tertinggi angkatan udara Jerman ini, disebut-sebut menghasut Hitler dengan rayuan, bahwa bila seluruh kemenangan Jerman saat itu hanya dicapai lewat angkatan darat (Wehrmacht), maka pamor Hitler bakal turun karenanya. 

Untuk itu, saran Goering, biarkan pukulan terakhir di Dunkirk diserahkan kepada angkatan udara. Dunkirk bakal dihujani peluru dan bom dari udara.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas