Dua Siswa SMA Pencipta Rem Otomatis Terbang ke AS Bersaing Dengan Para Penemu Kelas Dunia
Dua siswa penggagas rem otomatis ini adalah Ignatius Vito Wirawan Putra Hapsara dan Attar Husna Fatthiya.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Reporter Tribun Jogja Noristera Pawestri
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Siswa SMAN 8 Yogyakarta berhasil menciptakan alat rem otomatis yang menggunakan Laser Distance Meter sebagai alat ukur jarak untuk menghindari kecelakaan lalu lintas pada sepeda motor.
Dua siswa penggagas rem otomatis ini adalah Ignatius Vito Wirawan Putra Hapsara dan Attar Husna Fatthiya.
Husna atau Una sapaan akrabnya menuturkan, latar belakang timnya meneliti alat rem otomatis ini karena di Indonesia angka kecelakaan tertinggi pada sepeda motor.
Baca: Jurus Maut Julianto Tio yang Bikin Veronica Tan Klepek-klepek Lalu Khianati Cinta Ahok
Selain itu latar belakang penciptaan alat ini berdasarkan pada pengalaman pribadi Vito.
"Penciptaan alat ini pengalaman pribadinya Vito yang pernah jatuh dari motor itu gara-gara rem kendaraan depannya ngerem mendadak. Nah kemudian kita menciptakan alat biar gimana caranya motor ngerem otomatis dan nggak menimbulkan korban," papar Una, Selasa (13/2/2018).
Una melanjutkan, pada alat rem otomatis ini menggunakan dua inovasi, yaitu dengan menggunakan Laser Distance Meter dan motor penggerak.
"Laser distance meter atau alat ukur yang biasanya dipakai untuk mengukur alat konstruksi bangunan kita modifaikasi fungsinya untuk jadi alat pengukur jarak, trus kita inovasi motor penggerak buat mendorong remnya biar bisa ngerem otomatis," lanjutnya.
Pada penelitian ini Una dan Vito memadukan pemrograman Laser Distance Meter dengan motor penggerak untuk menjadikan sistem pengereman motor otomatis.
"Untuk waktu penelitiannya sudah satu tahun lebih, kalau bikin alatnya 4-5 bulan," ujarnya.
Rencananya pada bulan Mei 2018 mendatang, siswa SMAN 8 Yogyakarta ini akan berangkat ke Pittsburgh Pennsylvania, Amerika Serikat untuk mengikuti ajang Intel International Science and Engineering Fair 2018.
Untuk itu, Una dan Vito saat ini tengah sibuk melakukan berbagai persiapan kompetisi, diantaranya dengan melakukan perbaikan alat rem otomatis menjelang kompetisi.
"Persiapan pembinaan 2-3 kali lagi untuk pematangan persiapan. Updatenya mungkin mengkaji faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap alat rem otomatis. Sebisa mungkin kami juga akan melakukan uji coba outdoor," ungkapnya kepada Tribunjogja.com
Ia berharap pada ajang Intel ISEF 2018 nanti Una dan Vito dapat menampilkan yang terbaik serta dapat membawa pulang medali penghargaan.
"Sebenarnya penelitian kami belum selesai karena penelitian bertahap dan tidak bisa sekali selesai. Harapan kami bisa bawa medali penghargaan untuk Indonesia, di ajang Intel ISEF 2018," lanjutnya.