Mengapa Pilot Dilarang Miliki Kumis dan Jenggot Lebat? Ini Penjelasannya
Jika didapati bukti yang memadai, Hengki memastikan manajemen akan menindaknya sesuai aturan dan hukum yang berlaku.
Editor: Hendra Gunawan
Peraturan ini dibuat karena saat suasana kokpit sedang memburuk dan oksigen berkurang drastis, pilot harus memakai masker oksigen.
Desain masker oksigen yang umum digunakan adalah desain partial rebreather.
Jenis masker ini masih menggunakan kantong plastik yang mengembang tiap kali pilot bernapas.
Oksigen yang diperlukan disimpan di kantong itu untuk digunakan sebagai pasokan oksigen selanjutnya.
Karena fungsinya sangat penting, pilot harus memastikan dirinya sendiri mengenakan masker dengan benar.
Kumis yang terlalu tebal dan jenggot yang terlalu panjang bisa menyebabkan masker tidak terpasang dengan benar.
Padahal, keselamatan pilot juga penting karena tugas pilot adalah membawa penumpang untuk tetap selamat.
Alasan keselamatan inilah yang menjadi dasar beberapa maskapai melarang pilot memiliki kumis dan jenggot.
Namun, ada juga maskapai penerbangan yang masih memperbolehkan pilotnya berpenampilan dengan kumis dan jenggot.
Apakah Anda pernah melihat pilot yang punya kumis dan jenggot yang tebal? (Aulia)
Artikel telah tayang sebelumnya di Intisari-Online.com dengan judul: Oknum Pilot Garuda Sebut Bom Surabaya Rekayasa, Inilah Alasan Pilot Dilarang Berjenggot dan Berkumis