Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Kapal Induk Rusia Admiral Kusnetzov: Angkut Pesawat Tempur dan Ratusan Rudal Maut

Admiral Kusnetzov yang lengkapnya bernama Admiral Flota Sovetskogo Syuza Kusnetzov dibuat di Galangan Kapal Mykolaiv, Ukraina

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Mengenal Kapal Induk Rusia Admiral Kusnetzov: Angkut Pesawat Tempur dan Ratusan Rudal Maut
net
Kapal Induk Rusia 

TRIBUNNEWS.COM - Walaupun memiliki dek untuk lepas landas dan mendarat pesawat tempur dan helikopter, sejatinya kapal induk AL Rusia Admiral Kusnetzov bukanlah kapal induk. Lho kok bisa?

Admiral Kusnetzov yang lengkapnya bernama Admiral Flota Sovetskogo Syuza Kusnetzov  dibuat di Galangan Kapal Mykolaiv, Ukraina, yang menjadi satu-satunya galangan pembuat kapal induk pada era Uni Soviet.

Desainnya sendiri disebut sebagai kapal penjelajah kelas berat yang membawa pesawat terbang (TAVKR – Tyazholly Avianesushchiy Kreyser).

Baca: Daftar Nama-nama Calon Menteri Jokowi dari Golkar yang Ramai Diperbicangkan

Baca: Diduga Ugal-ugalan Naik Honda XR650, Bule Prancis Tabrak Taksi yang Lagi Antre Isi Bensin

Baca: Pria 37 Tahun Tewas Mengenaskan dalam Kecelakaan Motor di Flyover, Badan dan Kepalanya Terpisah

Baca: Sebentar Lagi Bebas & Rumah 3,5 M Terjual, Syaiful Jamil akan Balas Dendam dengan Rekan Sesama Artis

Baca: BREAKING NEWS Mobil Gereja Tiba-Tiba Terbakar di Halaman Gereja di Jalan Arjuno Surabaya

Sejatinya Admiral Kusnetzov sempat dinamai Riga, lalu Leonid Brezhnev, sempat menjadi Tbilisi, lalu akhirnya Kusnetzov.

Kapal perang Rusia menembakkan rudal dari Laut Kaspia.
Kapal perang Rusia menembakkan rudal dari Laut Kaspia. (indiaexpress)

Kapal dengan bobot 55.000 ton dan ditenagai mesin CODAD ini diluncurkan pada 1985.

Sebagai kapal pembawa pesawat, Admiral Kusnetzov didesain dengan tiga posisi peluncuran untuk pesawat tempurnya, dengan metode peluncuran ski-jump.

Metode peluncuran ini mengharuskan pesawat untuk memasang afterburner dan tenaga penuh, menanjak saat melewati ujung dek yang melandai ke atas, dan lepas landas dengan tenaganya sendiri.

Baca: Kronologi Truk Tanah Timpa Mobil Isi Empat Orang di Tangerang, Satu Balita Berhasil Diselamatkan

Baca: Masalah Capricorn & Emosi Scorpio, Inilah Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis 1 Agustus 2019

Baca: Politisi PKB Ceritakan Pernah Dipukuli Oknum FPI pada 2008, Ini yang Diucapkan Gus Dur Waktu Itu

Baca: Polisi Ringkus Tersangka Pencuri dan Penadah Handphone Oppo di Kota Bitung

Berita Rekomendasi

Dibandingkan dengan sistem ketapel energi tinggi pada kapal induk AS, teknologi Rusia ini tentu saja terlihat tertinggal.

Hal ini tentu saja menuntut kapabilitas pesawat tempur yang prima, dengan stall speed yang rendah.

Yang bisa memenuhi prasyarat ini hanya pesawat tempur dengan tenaga besar seperti Su-33 (varian maritim Su-27) atau MiG-29K.

Itupun dengan catatan bahwa pesawat tempur harus dibuat seringan mungkin.

Bahan bakar tidak diisi penuh dan muatan senjata dibatasi pada sejumlah rudal anti pesawat atau bom ringan. Admiral Kusnetzov sendiri bisa membawa 40-50 pesawat tempur dan helikopter.

Dalam kapasitasnya sebagai kapal penjelajah, Admiral Kusnetzov dilengkapi dengan sejumlah sistem persenjataan ofensif, yang tidak dimiliki pada desain kapal induk Barat.

Kapal induk AS
Kapal induk AS (US NAVY)

Kemampuan serangnya terdiri dari 12 rudal P-700 Granit (NATO: SS-19 Shipwreck) dengan jarak luncur 600km.

Sementara kemampuannya bertahan dari serangan udara disediakan oleh rudal SAM 3K95 Kinzhal yang terpasang pada sel rudal vertikal.

Untuk pertahanan jarak dekat disediakan 6 unit AK-630 dan 8 unit Kashtan CIWS plus 32 rudal anti pesawat jarak dekat 3K87 Kortik, dan untuk melawan kapal selam tersedia RBU-12000 UDAV-1 Anti Submarine Rocket.

Secara teoritis kalau melihat pada daftar senjatanya, Admiral Kusnetzov tampil gahar dan menakutkan, dan memenuhi spektrum pertempuran seutuhnya.

Nyatanya, sejak keluar dari galangan, Admiral Kusnetzov lebih banyak istirahat di pangkalan karena beragam masalah yang menghadang.

Diluncurkan pada 1985, nyatanya proses pengerjaan begitu lambat dan baru pada 1989 kapal ini menjalankan ujicoba pendaratan pesawat. 

Pelayaran perdana dilakukan sesudah Uni Soviet pecah, dan baru pada 1993 Admiral Kusnetzov menerima pesawat-pesawat tempurnya.

Kapal induk Rusia Admiral Kuznetzov
Kapal induk Rusia Admiral Kuznetzov (RT.com)

Setelah masa operasi yang relatif singkat, Admiral Kusnetzov mengalami kerusakan besar yang mengakibatkan harus dilakukannya proses refit ulang yang makan biaya pada 2007.

Proses perbaikan pada Admiral Kusnetzov sendiri tercatat lebih lama dibandingkan masa operasionalnya.

Saat operasional di laut lepas pun, kapal induk ini tidak bisa lepas dari tugboat yang bertugas menderek Admiral Kusnetzov apabila terjadi masalah di tengah laut.

Namun begitu, Admiral Kusnetzov tetap dipaksakan beroperasi pada akhir tahun, namun berbagai masalah terus menghantui.

Sebagai contoh, pada 2009 terjadi kebakaran akibat buruknya insulasi pada kabel-kabel dan menewaskan seorang kelasi yang keracunan karbon monoksida.

Toiletnya yang berfungsi hanya 25 buah, dan harus digunakan oleh 3.000 awak yang bertugas di Admiral Kusnetzov.

Mesinnya yang tidak efisien selalu menghasilkan asap yang sangat-sangat tebal, sehingga keberadaannya mudah ditemukan oleh pesawat pengintai, termasuk dalam perlintasannya menuju Laut Merah pada bulan Oktober 2016 ini.

Rusia sendiri tidak punya pilihan selain terus mengoperasikan Admiral Kusnetzov, betapapun tidak andalnya ‘kapal induknya’ yang satu ini.

Galangan Kapal Mykolaiv jatuh ke Ukraina sehingga kapal induk kedua yang baru setengah jadi dari kelas yang sama yaitu Varyagakhirnya dijual ke Tiongkok oleh Ukraina dan dimodifikasi sebagai Liaoning.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas