Kasus Cekcok Berakhir Penusukan di Mall Pluit Village, Begini Analisis Psikolog
Kasus Cekcok Berakhir Penusukan di Mall Pluit Village, Begini Analisis Psikolog dan Saran bagi para penonton kejadian
Editor: Tiara Shelavie
Kasus Cekcok Berakhir Penusukan di Mall Pluit Village, Begini Analisis Psikolog dan Saran bagi para penonton kejadian
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pegawai restoran Banainai di Pluit Village berada dalam kondisi kritis karena lehernya disabet oleh rekan kerjanya.
Kejadian ini berawal dari cekcok antara korban dan pelaku.
Korban ingin melaporkan pelaku ke bosnya karena pernah dipukul pelaku.
Merasa tidak senang, pelaku sempat pulang untuk mengambil pisau panjang.
Sekembalinya ke restoran, keduanya kembali terlibat cekcok hingga pelaku menyabet leher korban dengan pisau kecil yang ada di restoran.
Dalam keadaan berdarah-darah, korban pun meminta tolong pada warga sekitar.
Peristiwa ini juga sempat terekam oleh pengunjung mall dan tersebar luas di media sosial.
Analisis psikolog
Menanggapi kasus ini, psikolog Universitas Negeri Semarang, Hening Widyastuti, menjelaskan bahwa antara dua orang yang terlibat cekcok, seringkali ada konflik lama yang belum terselesaikan sehingga rasa benci dan dendam semakin lama semakin membesar.
Hingga pada akhirnya, ada stimulus yang kembali menjadi pemicu pertikaan.
Hening berkata bahwa persoalan awalnya bisa jadi hanya masalah sepele.
Namun, karena sudah berkonflik dalam waktu yang lama, pertikaian bisa jadi meledak pada momen-momen tertentu.
"Rasa kebencian dan dendam yang mendera mengakibatkan akal pikiran jernihnya tertutup sehingga dia tidak mampu untuk mengontrol dirinya sendiri berpikir jernih," katanya.