Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Cekcok Berakhir Penusukan di Mall Pluit Village, Begini Analisis Psikolog

Kasus Cekcok Berakhir Penusukan di Mall Pluit Village, Begini Analisis Psikolog dan Saran bagi para penonton kejadian

Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Kasus Cekcok Berakhir Penusukan di Mall Pluit Village, Begini Analisis Psikolog
Freepik
Kasus Cekcok Berakhir Penusukan di Mall Pluit Village, Begini Analisis Psikolog dan Saran bagi para penonton kejadian 

Orang yang berada dalam kemarahan tersebut, di dalam pikirannya hanya mempunyai satu solusi, yaitu membunuh untuk menyelesaikan pertikaan tersebut.

Hening berkata bahwa kejadian ini tidak mengindikasikan adanya kelainan jiwa pada pelaku.

Pasalnya, orang normal pun bisa melakukan tindakan keji di muka umum, dengan catatan sudah ada dendam kesumat atau selisih paham sejak lama.

Biasanya, orang-orang yang rentan mengalami ledakan emosi karena dendam yang sudah lama memiliki karakter introvert.

Mereka terbiasa memendam tanpa mengkomunikasikan persoalan yang sedang dihadapi.

Oleh karena itulah, saat terjadi selisih kecil, dendam yang ada semakin terpantik dan keluar dalam bentuk kemarahan yang memuncak hingga sanggup bertindak dan membunuh lawannya.

"Saran saya memang bila kita memiliki konflik dengan teman, segeralah diselesaikan lebih awal untuk cari solusinya, karena konflik yang terpendam sangat membahayakan, baik psikologis maupun non psikologis," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com pada Senin (26/8/2019).

Berita Rekomendasi

Saran bagi para penonton kejadian

Menurut Hening, dalam posisi seperti kasus di atas (terjadi di mall yang ramai), orang yang melihat kejadian tersebut sebaiknya belajar untuk peduli.

Salah satunya dengan cara memanggil petugas keamanan terdekat untuk bisa diselesaikan lebih awal.

Namun tidak dapat dimungkiri bahwa orang yang melihat kejadian cekcok hingga berujung percobaan pembunuhan tersebut akan mengalami syok.

Bila syok, hal pertama yang harus dilakukan ialah menenangkan diri terlebih dahulu, serta menghindari tontonan yang isinya kekerasan fisik.

Selanjutnya, hindarilah membaca berita di media massa atau media sosial yang berkaitan dengan kekerasan fisik.

Lalu karena tidak sedikit orang yang akan sulit menghilangkan syok berat dari kejadian yang sifatnya tragis, maka Hening juga menyarankan untuk mendapatkan dukungan dari orang-orang di sekitar.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas