Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jawaban Ilmiah Rokok Elektrik Bisa Kurangi Kebiasaan Merokok

Jurnal medis JAMA Internal Medicine yang mempublikasikan hasil penelitian lebih dari 5.000 perokok setiap hari selama rata-rata dua tahun di Perancis

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Jawaban Ilmiah Rokok Elektrik Bisa Kurangi Kebiasaan Merokok
IST
Rokok Elektronik 

Dengan 2,8 juta pengguna rokok elektrik di seluruh negaranya, rokok elektrik telah menjadi alat bantu berhenti merokok paling populer di Inggris.

Sangat jelas bahwa merokok memiliki konsekuensi yang sangat mematikan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa terdapat 1,8 juta kematian akibat kanker paru-paru secara global pada tahun 2018.

Pada tahun yang sama, data Globocan menunjukkan bahwa rasio kasus tertinggi di Indonesia adalah kanker paru-paru dengan 10,9 per 100.000 kematian.

Untuk mengatasi epidemi tembakau global ini, banyak program berhenti merokok yang telah dilakukan, namun tingkat keberhasilannya sangat kecil.

WHO melaporkan bahwa 30,4% perokok Indonesia berusaha berhenti merokok, namun hanya 9,5% diantaranya yang berhasil. Angka ini berada di bawah standar global.

Mempertimbangkan angka-angka ini dan banyaknya penelitian tentang bagaimana rokok elektrik membantu perokok dewasa berhenti merokok, Rosa menambahkan, Indonesia perlu memberikan alternatif untuk membantu perokok dewasa berhenti merokok serta mengurangi risiko kanker di Indonesia. "

Kami berharap ada penelitian ilmiah yang lebih ketat di Indonesia dan konsensus di antara komunitas medis, ilmiah, dan kesehatan masyarakat mengenai produk rokok elektrik

Berita Rekomendasi

Berita ini sudah tayang di kontan berjudul Benarkah rokok elektrik bisa membuat lebih mudah berhenti merokok?

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas