Butuh Waktu 4 Bulan untuk Menetas, Bayi Ular Kobra Menyebar Mengikuti Instingnya
Umumnya ular kobra memilih wilayah persawahan untuk mengeluarkan telurnya sebelum kemudian menetas.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki musim hujan, tanah dan udara pun mulai mengalami peningkatan kelembaban, hal ini diduga memicu kemunculan ular kobra pada sejumlah wilayah di Jakarta, Jawa Barat hingga Jawa Tengah.
Seperti kemunculan sejumlah anakan (bayi) kobra yang baru saja terjadi di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2019).
Menurut Peneliti Reptil dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Amir Hamidy yang dihubungi Tribunnews pada Minggu (15/12/2019) lalu, ular kobra sangat menyukai tempat yang memiliki tingkat kelembaban tinggi.
Tempat ini biasanya digunakan induk kobra sebagai area bertelur.
Umumnya, reptil satu ini memilih wilayah persawahan untuk mengeluarkan telurnya sebelum kemudian menetas secara alamiah.
"Kobra itu di sawah sangat survive di situ, dia bisa meletakkan telurnya, bisa berkembang biak," ujar Amir, saat dihubungi Tribunnews.
Ia kemudian menjelaskan bahwa musim hujan biasanya dimanfaatkan kobra untuk meletakkan telurnya.
Dalam satu kali bertelur, induk kobra mengeluarkan sekitar 10 telur, setelah itu kobra dewasa ini akan meninggalkan telur-telurnya tersebut.
"Nah musim ini memang musim kobra itu untuk menetas anakannya, dan si induknya itu meninggalkan telurnya setelah dia bertelur," jelas Amir.
Sedangkan untuk periode menetasnya, telur-telur ini membutuhkan waktu sekitar 3 hingga 4 bulan untuk bisa menetas menjadi anak atau baby kobra.
Menurut Amir, si induk kobra pun mungkin saja telah berada di area tersebut pada periode itu.
"Dan periode menetas telurnya itu adalah 3 sampai 4 bulanan, sehingga induknya pun mungkin sudah 3 atau 4 bulan posisi ada di situ," kata Amir.
Kemudian ia menambahkan, fase selanjutnya yang akan dilewati baby kobra ini setelah menetas, tentunya akan menyebar mengikuti instingnya sebagai satwa liar.
Hal ini yang mungkin akhirnya membuat gempar warga pemukiman yang menemukan keberadaan baby kobra ini.
"Nah ketika anakan menetas, yang namanya baby akan menyebar ke mana-mana sesuai dengan instingnya, dia akan menyebar ke mana-mana, ini yang terjadi di situ," ujar Amir.