Teuku Wisnu Pasang Foto Awan Bertuliskan Mirip Lafadz Allah, Muncul Saat Supermoon Pada 15 Ramadan
Fenomena alam awan berbentuk tulisan atau lafadz Allah viral di media sosial.Unggahan foto ini diposting artis TeUku Wisnnu di akun instagram.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM-- Fenomena alam awan berbentuk tulisan atau lafadz Allah viral di media sosial.
Unggahan foto ini diposting artis TeUku Wisnnu di akun instagram.
Foto malam ini di Desa Bungbaruh, kecamatan Kadur, kabupaten Pamekasan.
Bertepatan dengan fenomena bulan supermoon, ada awan nampak membentuk tulisan atau lafadz Allah terlihat jelas di langit desa Bungbaruh pada 15 Ramadhan kali ini, Kamis (7/5/2020) malam.
Selain itu ada juga warga yang sempat memotret awan berbentuk lafaz Allah tersebut tepat berada di bawah bulan yang memancarkan sinarnya secara menyeluruh di malam ke 15 bulan ramadan.
Foto awan berbentuk lafaz Allah tersebut ramai dibuatkan status di media sosial netizen.
Salah satunya oleh akun media sosial Facebook Almar'atu Assyifa'ul Qolbi sekitar pukul 20.00 WIB.
"Allohu Akbar. 14 Romadhon," tulisnya disertai foto yang menunjukan awan berlafaz Allah.
Pemilik akun Almar'atu Assyifa'ul Qolbi mengatakan, gambar tersebut diambil sekitar pukul 20.00 WIB selepas salat tarawih.
Ia menyebutkan, lokasi pengambilan gambat tersebut di Kampung Simpang Ciawi Tali, RT 04/04, Desa/Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi.
Baca: Tembok Rumahnya Dipenuhi Coretan Warna-warni, Teuku Wisnu: Karya Anak-anak Kami Masya Allah
Baca: Roy Kiyoshi Disebut Kuasa Hukum Konsumsi Obat Tidur karena Stres di Rumah Terus Selama Wabah Corona
Baca: Tetap Cantik Selama di Rumah Aja, Pakai Madu Wajah Makin Bersinar, Pakainya Cukup Lima Menit
Selain itu foto ini juga diunggah Jiang Mara sekitar pukul 20.00 WIB ini pun langsung mendapatkan komentar beragam dan dibagikan puluhan pemilik akun lainnya.
Dalam unggahannya, pemilik akun Jiang Mara menyebutkan foto supermoon dengan awan berbentuk lafaz Allah tersebut diabadikan di Fenomena Bulan Barusan di atas rumahnya di Desa Cisalak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang.
"Fenomena Bulan Barusan di atas bumi Cisalak Sumedang.. nampak indah sperti membentuk lafadz Alloh.. Subhanalloh..," tulisnya di akun Facebook pribadinya.
Banyak warga kemudian berkomentar bernada harapan.
Subhanalllah, semoga ini pertanda baik, dan ungkapan bernada harapan lainnya membanjiri komentar di akun Facebook Jiang Mara tersebut.
Namun, pemilik akun Facebook lainnya, Agie Elgebbra berkomentar dengan memosting foto yang sama.
"17 jam yang lalu sudah ada yang posting," ucapnya.
Sementara itu, penampakkan supermoon ini juga membuat sejumlah warga di Kecamatan Tanjungsari dan Kecamatan Jatinangor takjub.
Warga kemudian ramai-ramai mengunggah foto penampakan supermoon ini menjadi status di akun WhatsApp mereka.
Seperti update status WhatsApp, warga Desa Jatiroke, Kecamatan Jatinangor Baharuddin Pabba di wilayah Kecamatan Jatinangor.
"Subhannallah, supermoon di langit Jatiroke, indah sekali. Alhamdulillah masih bisa menikmati keindahan supermoon ini," tulis Baharuddin, Kepala Biro Kerjasama dan Hukum IPDN seperti dikutip Kompas.com.
Supermoon terakhir
Salah satu fenomena langit tengah berlangsung, dan dapat dilihat dari berbagai belahan dunia termasuk Indonesia.
Fenomena tersebut adalah supermoon, yang di belahan Bumi lain disebut Flower Moon karena menandakan datangnya musim semi.
“Bulan Purnama akan terjadi pada saat yang cukup berdekatan waktunya dengan saat Bulan berada di titik terdekatnya dengan Bumi (perigee), atau kadang disebut sebagai fenomena supermoon,” tutur Peneliti Sains Antariksa LAPAN Bandung, Dr Johan Muhammad kepada Kompas.com, Rabu (6/5/2020).
Tahun Ini Supermoon kali ini akan menjadi yang terakhir di tahun 2020.
Johan mengatakan, fenomena serupa baru akan terjadi lagi pada Maret 2021.
Terlebih lagi, supermoon kali ini memiliki keistimewaan.
“Pada bulan ini, fase puncak purnama akan terjadi berdekatan waktunya dengan waktu tenggelamnya Matahari di kebanyakan wilayah di Indonesia,” tutur Johan.
Waktu melihat supermoon Johan mengatakan waktu untuk melihat supermoon dapat diketahui menggunakan pedoman waktu terjadinya bulan purnama.
“Waktu puncak purnama sejatinya akan terjadi tanggal 7 mei, tapi Bulan akan berada di perigee pada tanggal 6 Mei,” tuturnya
Oleh karena itu sejak Rabu (6/5) hingga malam ini, Kamis (7/5), kita bisa menyaksikan Bulan di langit dengan jelas dan hampir teriluminasi sempurna jika cuaca cerah.
Waktu puncak fase purnama kali ini adalah Kamis (7/5) pukul 17.45 WIB. Sedangkan Bulan di titik perigee terjadi pada Rabu (6/5) pukul 10.03 WIB.
“Secara teknis Bulan akan tampak terang dan hampir bulat sempurna pada sekitar waktu-waktu tersebut. Yaitu mulai terbit Bulan saat senja tanggal 6 Mei hingga fajar tanggal 8 Mei,” papar Johan.
Bahkan, Johan menilai bahwa malam hari pada Jumat (8/5) fenomena supermoon masih bisa teramati.
Tips melihat supermoon
Kita dapat menyaksikan Bulan di langit dengan jelas dan hampir teriluminasi sempurna jika cuaca cerah. Oleh karena itu, supermoon dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia yang memiliki langit cerah (tidak hujan maupun berawan).
“Bulan akan terbit di timur pada saat Matahari tenggelam, dan tenggelam di langit sebelah barat saat mendekati fajar,” tutur Johan.
Untuk melihat supermoon, kita bisa langsung mengamatinya dengan mata telanjang.
Jika tertarik, Anda juga bisa mengamati fenomena ini menggunakan kamera.
“Sebaiknya diamati pada daerah yang cerah, tidak berawan, dan tidak terhalang bangunan atau pohon,” tutupnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Lewatkan Supermoon Terakhir Tahun Ini, Malam Ini Puncaknya"
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Viral Awan Bertuliskan Mirip Lafadz Allah Bertepatan dengan Supermoon Pada 15 Ramadan,