3 Hikmah Fenomena Matahari Tepat di Atas Ka'bah, jadi Kesempatan Umat Islam untuk Bersatu
Ahli ilmu falak Muh. Nashirudin, MA. M. Ag. dari IAIN Surakarta membeberkan sejumlah hikmah terkait fenomena matahari tepat di atas ka'bah bagi umat.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Ahli ilmu falak Dr. Muh. Nashirudin, MA. M. Ag. dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta membeberkan sejumlah hikmah atau makna terkait fenomena matahari tepat di atas ka'bah bagi umat Islam.
Selanjutnya, fenomena ini dalam kacamata ilmu falak disebut Istiwa' A'dham atau Rashdul Qiblah.
Nashirudin menjelaskan, hikmah pertama berkaitan dengan kewajiban ibadah shalat itu sendiri.
Ia menilai fenomena ini menjadi momentum tepat untuk umat Islam memperbaiki arah kiblat.
"Mayoritas umat Islam di Indonesia bermazhab syafi'i yang mana shalat menghadap kiblat merupakan hal penting."
"Adanya fenomena ini, di mana matahari berada di atas ka'bah kesempatan penting untuk kita mengecek kembali, musala, masjid, atau tempat shalat di rumah kita apakah sudah lurus dengan kiblat atau tidak," urainya.
Baca: Heboh Fenomena Bintang di Langit Minggu Siang Ini, Benarkah Balon Udara dari Ponorogo?
Hikmah kedua, fenomena Istiwa' A'dham atau Rashdul Qiblah ini kesempatan untuk mengkampanyekan masyarakat melek ilmu falak atau astronomi.
Bagi Nashirudin ibadah dalam agama Islam tidak hanya berfokus pada tata cara pelaksanaannya saja.
Akan tetapi juga ilmu sains yang berkaitan langsung dengan ibadah itu sendiri.
"Kita mulai melek ilmu falak atau astronomi, kita punya keilmuan terkait itu."
"Yang juga penting bahwasanya perhatian ibadah tidak hanya semata-mata ibadahnya saja."
"Sains terkait dengan ibadah itu juga penting," kata Nashirudin.
Terakhir Nashirudin mengatakan hikmah ketiga dari keberadaan fenomena ini berupa kesempatan umat Islam bersatu.
"Persatuan umat, sebagaimana menyatukan diri ke kiblat yang satu saat salat," urainya.
Baca: Benarkah Fenomena Matahari Lockdown Bisa Timbulkan Gempa Bumi & Kelaparan? Ini Penjelasan LAPAN RI