Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menristek Dorong Para Insinyur Perkuat Manufaktur Lewat Inovasi Teknologi

Di Indonesia, sektor manufaktur mengalami kemerosotan sejak mewabahnya virus corona

Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Menristek Dorong Para Insinyur Perkuat Manufaktur Lewat Inovasi Teknologi
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di Indonesia, sektor manufaktur mengalami kemerosotan sejak mewabahnya virus corona pada bulan Maret lalu.

Kondisi ini disebabkan penurunan daya beli konsumen domestik dan semakin diperparah oleh beban input dari impor.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa sektor manufaktur Indonesia masih perlu ditingkatkan dari sisi daya saing.

Hal ini dapat dilihat dari kontribusi sektor manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang kian menipis.

Baca: Startup Teknologi Industri Logistik Ini Tumbuh Pesat saat Pandemi

Baca: Perlunya Pemanfaatan Teknologi Pangan untuk Masa Depan

"Meski manufaktur masih mendominasi PDB, tapi porsinya semakin lama, semakin menurun. Urgensi Indonesia untuk memperkuat sektor manufaktur itu sudah terjadi sejak tahun 90-an yang sifatnya labor intensive​. Namun setelah krisis finansial Asia, tampaknya manufaktur kita mengalami penurunan kontribusi kepada PDB," tutur Bambang saat acara virtual IEEETalk 2 : Achieving Intelligent Manufacturing with IIoT, Sabtu (3/10/2020).

Menristek/Kepala BRIN juga mendorong para insinyur untuk memperkuat kembali sektor manufaktur di Indonesia dengan inovasi.

Berita Rekomendasi

"Indeks daya saing inovasi Indonesia masih berada pada peringkat 85 dari 131 negara. Posisi yang masih perlu kita tingkatkan dan menjadi tugas bersama berbagai pihak. Kalau melihat lebih jauh lagi, dari aspek inovasi tersebut, yang menjadi tantangan adalah pada RnD. Di samping faktor pendidikan, faktor Research and Development (RnD) juga masih menjadi penghambat kita menjadi negara yang inovatif," ungkap Bambang.

Kunci dari keberhasilan transformasi digital industri manufaktur di Indonesia adalah sumber daya manusianya.

Berangkat dari sinilah mengapa beberapa tahun yang lalu, Honeywell bekerjasama dengan ITB, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia untuk membangun laboratorium belajar di masing-masing perguruan tinggi dan menghubungkan ketiganya via teknologi awan agar memungkinkan kolaborasi akademis terkait Industrial Internet of Things (IIoT).

Honeywell President, Roy Kosasih mengatakan bahwa pandemi kesehatan global yang disebabkan Covid-19 saat ini mempercepat proses perubahan yang sebelumnya sudah berjalan di beragam industri dunia.

"Evolusi manufaktur berbasis IIoT dengan Artificial Intelligence yang terhubung via teknologi awan atau cloud dan disertai oleh perangkat lunak canggih seperti Honeywell Forge, mampu menganalisa dan menghadirkan informasi secara real-time agar seluruh proses bisnis bisa berjalan tanpa hambatan," ujar Roy.

Pentingnya perkembangan otomasi dan digitalisasi di dunia industri sudah tidak bisa dipungkiri.

Solusi IoT memungkinkan industri-industri untuk merespon kebutuhan pasar dan konsumen dengan fleksibel dan efisien.

"Kunci dari semua transformasi tersebut adalah sumber daya manusianya. Inilah mengapa kami berinvestasi di Indonesia agar para calon insinyur kelak siap memimpin industri dengan teknologi manufaktur Industry 4.0," jelas Roy.

Semenjak peluncuran roadmap "Making Indonesia 4.0" oleh Pemerintah Indonesia pada April 2018, Siemens berkomitmen dalam inisiatif digitalisasi pada sektor energi, oil and gas, food and beverages, chemical, mining, fiber dan healthcare.

Siemens telah menjadi pondasi penting dalam membentuk transformasi industri di Indonesia melalui open cloud platform atau IoT Operating System (MindSphere) dan Siemens Industrial Software yang meliputi Industrial IoT, Cybersecurity dan Digital Twin.

"Siemens memiliki portfolio dan kemampuan untuk mengkombinasikan dunia virtual dan dunia realita. Sebagai partner teknologi terkemuka di Indonesia, Siemens berharap bisa menjalin kolaborasi melalui penggunaan Siemens IIoT Open Platform untuk memberikan dampak nyata dan mempercepat transformasi digital di Indonesia," ucap President Director and CEO PT Siemens Indonesia, Prakash Chandran.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas