5 Fenomena Langit 1-15 April 2021, Mulai Konjungsi Bulan-Antares hingga Apoge Bulan
5 Fenomena Langit yang bakal menghiasi langit Indonesia pada tanggal 1 sampai 15 April 2021, Mulai Konjungsi Bulan Antares hingga Apoge Bulan.
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Bagi Anda yang menyukai astronomi, setidaknya ada lima fenomena langit yang bakal terjadi di tanggal 1 hingga 15 April 2021.
Fenomena astronomi ini akan menghiasi langit Indonesia.
Berikut lima fenomena langit yang terjadi mulai 1 April hingga 15 April 2021 dikutip dari laman Edukasi Sains Antariksa LAPAN:
Puncak konjungsi Bulan-Antares terjadi pada 2 April 2021 pukul 03.49 WIB/04.49 WITA/05.49 WIT.
Konjungsi Bulan-Antares sudah dapat disaksikan sejak 1 April 2021 pukul 21.45 waktu setempat dari arah Timur-Tenggara hingga keesokan paginya ketika fajar bahari berakhir dari arah Barat-Barat Daya.
Sudut pisah bervariasi antara 6,64° hingga 4,58°.
Magnitudo Antares sebesar +1,05; sedangkan Fraksi Iluminasi Bulan bervariasi antara 79,3% hingga 77,2% (Bulan Susut/Cembung Akhir).
Baca juga: Analisis BMKG Soal Fenomena Curah Hujan Ekstrem yang Sebabkan Banjir di Kalimantan Selatan
2. Fase Bulan Perbani Akhir
Fenomena langit ini terjadi pada 4 April 2021.
Fase perbani akhir adalah salah satu fase Bulan ketika konfigurasi antara Matahari, Bumi dan Bulan membentuk sudut siku-siku (90°) dan terjadi setelah fase Bulan purnama.
Puncak fase perbani akhir terjadi pada pukul 17.02.27 WIB/18.02.27WITA/19.02.27 WIT.
Bulan perbani akhir ini sudah dapat disaksikan ketika terbit sebelum tengah malam dari arah timur-tenggara, berkulminasi di arah selatan menjelang terbit Matahari dan kemudian terbenam di arah barat-barat daya sekitar tengah hari.
Bulan berjarak 376.541 km dari Bumi (geosentrik) dan berada di sekitar konstelasi Sagitarius.
3. Konjungsi Tripel Bulan - Jupiter - Saturnus
Bulan akan mengalami konjungsi tripel dengan Jupiter dan Saturnus selama tiga hari berturut-turut sejak tanggal 6 April hingga 8 April 2021.
Fenomena ini dapat disaksikan di arah Timur-Tenggara dekat konstelasi Capricornus sejak pukul 03.00 waktu setempat hingga fajar bahari berakhir.
Baca juga: Fenomena Penemuan Emas di Pulau Seram Maluku, Hanya Modal Panci Masak, Warga Dapat 10 Gram
4. Fase Bulan Baru dan Konjungsi [Tripel] Bulan-Venus-[Matahari]
Fase Bulan baru, disebut juga konjungsi solar Bulan, adalah konfigurasi ketika Bulan terletak di antara Matahari dan Bumi dan segaris dengan Matahari dan Bumi.
Fase Bulan Baru kali ini terjadi pada 12 April 2021 pukul 09.30.43 WIB/10.30.43 WITA/11.30.43 WIT.
Fase Bulan Baru terjadi dengan jarak 403.642 km dari Bumi (geosentrik) dan terletak di konstelasi Pisces.
Bulan tidak hanya membentuk konjungsi dengan Matahari melainkan juga dengan Venus.
Sehingga dapat disebut juga Konjungsi Tripel Bulan-Venus-Matahari.
Ketika terbenam Matahari, tersisa Bulan dan Venus yang tampak berdekatan dengan sudut pisah antara 2,6° hingga 2,55° selama 10-15 menit sebelum keduanya terbenam.
Pada dini hari, Saturnus dapat dilihat sejak pukul 01.30 waktu setempat dari arah Timur.
Kemudian menyusul Jupiter yang baru terbit pada pukul 02.30 waktu setempat dan kedua planet raksasa ini dapat disaksikan hingga fajar bahari berakhir.
Ketinggian Bulan di Indonesia ketika terbenam Matahari bervariasi antara 2,6° hingga 3,6° dengan sudut elongasi terhadap Matahari bervariasi antara 3,8° hingga 4,8°.
Hal ini memnyebabkan Bulan kemungkinan agak sulit diamati meskipun dengan alat bantu.
Sedangkan, Mars sudah condong ke arah barat laut ketika awal senja bahari hingga kemudian terbenam di arah barat-barat laut pada pukul 21.45 wakut setempat.
Merkurius tidak dapat terlihat sepanjang malam dan berada di atas ufuk bersama-sama dengan Venus, Matahari dan Bulan.
5. Apoge Bulan
Fenomena langit ini bakal terjadi pada tanggal 15 April 2021.
Apoge Bulan adalah konfigurasi ketika Bulan terletak paling jauh dengan Bumi.
Hal ini disebabkan oleh orbit Bulan yang berbentuk elips dengan Bumi terletak di salah satu titik fokus orbit tersebut.
Perige Bulan terjadi setiap rata-rata 27 hari dengan interval dua apoge Bulan yang berdekatan bervariasi antara 26,98–27,90 hari.
Rentang yang lebih sempit dibandingkan dengan perige disebabkan karena Bulan juga bersama-sama dengan Bumi mengelilingi Matahari.
Sehingga, ketika perige, akan mengalami perturbasi lebih besar dengan Matahari dibandingkan ketika apoge.
Apoge Bulan di bulan Februari 2021 terjadi pada pukul 00.58.09 WIB / 01.58.09 WITA / 02.58.09 WIT.
Sehingga, apoge Bulan ini baru dapat disaksikan ketika terbit sekitar pukul 11.00 waktu setempat dari arah timur-timur laut.
Kemudian berkulminasi di arah utara sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
Terbenam di arah barat-barat laut sekitar pukul 23.00 waktu setempat.
Bulan berjarak 406.137 km dari Bumi (geosentrik) dan berada di sekitar konstelasi Aries dengan iluminasi 6,1% (sabit awal) ketika apogee.
(Tribunnews.com/Fajar)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.