BPPT Ajak Industri Kembangkan Generator Oksigen dan Oksigen Konsentrator
Inisiatif ini dilakukan untuk membantu pemerintah dalam upaya penanganan pasien virus corona (Covid-19).
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan pengembangan generator oksigen dan oksigen konsentrator.
Inisiatif ini dilakukan untuk membantu pemerintah dalam upaya penanganan pasien virus corona (Covid-19).
Pengembangan inovasi ini dilakukan dengan menggandeng industri.
Hammam Riza mengatakan, saat ini BPPT sendiri sedang berupaya bersama-sama dengan industri untuk mengembangkan oksigen generator, dan tentu saja oksigen konsentrator.
"Kita ingin menghadirkan solusi berbasis kemampuan inovasi dan teknologi," ujar Hammam, dalam webinar bertajuk 'Kemandirian Alat Kesehatan Melalui Produk Inovasi Direct Digital Radiography (DDR)', Kamis (29/7/2021).
Baca juga: BPPT Salurkan Produk Inovasinya untuk Penanganan Covid-19, Ventilator hingga Tes Reagen PCR
Ia menjelaskan bahwa Indonesia saat ini tengah menghadapi kelangkaan alat kesehatan (alkes) seperti tabung oksigen untuk penanganan pasien Covid-19 gejala berat.
Baca juga: Persediaan Tabung Oksigen Langka, Calo Jual dengan Harga Berkali-kali Lipat
Banyak fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) seperti rumah sakit yang kewalahan dan memiliki persediaan tabung oksigen terbatas.
"Beberapa pekan terakhir ini kita dihadapkan pada begitu banyak kebutuhan dalam upaya kita menangani kondisi darurat, yang kita butuhkan ini antara lain oksigen medis yang meningkat tajam," jelas Hammam.
Bahkan untuk memenuhi kebutuhan ini, kata dia, pemerintah menggunakan opsi pengalihan tabung oksigen industri hingga membuka kran impor.
"Salah satu upaya pemerintah adalah 'kembali lagi' mengimpor oksigen, meskipun kita tetap memanfaatkan oksigen industri," kata Hammam.
Ia menyebut bahwa saat ini terjadi peningkatan kebutuhan secara signifikan terhadap tabung oksigen, angkanya bahkan mencapai 8 kali lipat.
"Dari yang selama ini kita ketahui 400 ton per hari, meningkat hampir mungkin 7 sampai 8 kali lipat, hampir 3.000 ton per hari," pungkas Hammam Riza.