Ilmuwan India Temuan Peluang Gunakan Rambut Manusia untuk Pakan Ternak
Menurut ilmuwan India, limbah keratin tidak hanya dapat digunakan sebagai pupuk saja, namun juga pakan ternak.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MUMBAI - Sekitar 300.000 ton rambut manusia dihasilkan sebagai limbah di India setiap tahunnya, namun pembuangannya yang tidak terkendali dapat menyebabkan penyumbatan dan masalah lingkungan serius lainnya.
Meskipun jenis limbah satu ini dapat terurai secara hayati.
Untuk mengurangi dampak berbahaya dari limbah keratin terhadap lingkungan, tim ilmuwan India yang dipimpin oleh Wakil Rektor Institut Teknologi Kimia Mumbai, Profesor AB Pandit telah menemukan solusi unik untuk mengubah rambut menjadi pupuk dan pakan ternak.
Dikutip dari Sputnik News, Jumat (17/9/2021), Kementerian Sains dan Teknologi India dalam sebuah pernyataannya pada Kamis kemarin mengatakan bahwa limbah rambut atau bulu berbahaya bagi lingkungan karena bisa menimbulkan gangguan pada kesehatan masyarakat.
"India menghasilkan sejumlah besar bulu atau rambut manusia, limbah bulu unggas, dan limbah wol setiap tahun," sebut kementerian tersebut.
Baca juga: Ilmuwan Internasional Sebut Masyarakat Umum Tidak Perlu Disuntik Vaksin Booster Covid-19
"Limbah ini dibuang, dikubur, digunakan untuk penimbunan atau dibakar, tentu saja ini dapat meningkatkan bahaya lingkungan, polusi, dan ancaman terhadap kesehatan masyarakat serta meningkatkan emisi gas rumah kaca," kata kementerian tersebut.
Baca juga: Selain Delta, Para Ilmuwan Sedang Amati Varian Baru Virus Penyebab Covid-19
Menariknya, limbah ini disebut tidak hanya dapat digunakan sebagai pupuk saja, namun juga pakan ternak.
"Limbah ini dapat dimanfaatkan karena merupakan sumber asam amino dan protein yang murah, sehingga berpotensi untuk digunakan sebagai pakan ternak dan pupuk," jelas kementerian itu.
Baca juga: Sudirman Said Puji Anies: Penanganan Pandemi Berdasar Sains Terbukti Efektif
Tim ilmuwan menggunakan oksidasi lanjutan dan mengubah limbah tersebut menjadi pupuk dan pakan ternak yang dapat dipasarkan.
Bagian terpenting dari keseluruhan prosesnya adalah pra-perawatan yang diikuti dengan hidrolisis keratin menggunakan teknik yang disebut Kavitasi Hidrodinamik.
Saat ini, para ilmuwan bekerja sama dengan Revoltech Technologies Private Limited, Gujarat, dalam mengembangkan solusi yang dipatenkan ini untuk implementasi skala besar.
Sebelumnya, metode konversi limbah keratin yang digunakan adalah intensif energi, yang berbahaya secara kimia dan mahal.
Namun melalui temuan terkait pemanfaatan limbah rambut ini, tentunya dapat menjadi teknik alternatif yang dikembangkan bahkan tiga kali lebih murah dan ramah lingkungan.