Bisa Disaksikan di Langit Indonesia, Fenomena Hujan Meteor yang Terjadi Dalam Beberapa Hari Ini
Intensitas hujan meteor ini berbanding lurus dengan 100 persen minus persentase tutupan awan dan berbanding
Editor: Hendra Gunawan
2. Hujan meteor Chi-Orionid
Chi-Orionid adalah hujan meteor minor yang titik radian atau titik asal kemunculan meteornya berada di dekat bintang Chi-Orionis konstelasi Orion.
Hujan meteor ini bersumber dari sisa debu asteroid 2004 TG10 yang mengorbit Matahari selama 3,35 tahun.
Baca juga: Hujan Meteor Perseid 12-13 Agustus di Langit Indonesia, Ini Waktu dan Cara Menyaksikannya
Hujan meteor Chi-Orionid akan mencapai puncaknya pada tanggal 10-11 Desember 2021.
Anda dapat menyaksikannya sejak awal senja astronomis atau sekitar 50 menit setelah terbenam Matahari waktu setempat.
Andi mengatakan, fenomena puncak hujan meteor Chi-Orionid hingga keesokan harinya saat akhir fajar bahari atau 25 menit sebelum terbenam Matahari dari arah Timur hingga Barat.
Intensitas fenomena hujan meteor ini untuk Indonesia mencapai 2,5-2,9 meteor per jam di Sabang hingga Pulau Rote.
Hal ini dikarenakan titik radian berkulminasi pada ketinggian 59°-76° arah utara, sementara intensitas hujan meteor saat di zenit sebesar 3 meteor per jam.
Pastikan cuaca cerah dan bebas dari penghalang maupun polusi cahaya di sekitar medan pandang.
Hal ini dikarenakan intensitas hujan meteor ini berbanding lurus dengan 100 persen minus persentase tutupan awan dan berbanding terbalik dengan skala Bortle, yakni skala yang menunjukkan tingkat polusi cahaya, semakin besar skalanya maka semakin besar polusi cahaya yang timbul.
"Intensitas hujan meteor ini juga akan sedikit berkurang dikarenakan Bulan yang berada di sekitar zenit saat titik radian sedang terbit," jelasnya. (Ellyvon Pranita)
Baca juga: 5 Fakta Menarik Fenomena Puncak Hujan Meteor Leonid: Bisa Dilihat dengan Mata Telanjang
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puncak Hujan Meteor Monocerotid dan Chi-Orionid, 3 Hari ke Depan",