Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fenomena Astronomis Pekan Kedua Desember 2021: Terjadinya Fase Bulan Perbani Awal dan Komet Leonard

Inilah daftar fenomena astronomis yang terjadi pada pekan kedua bulan Desember 2021, ada Fase Bulan Perbani Awal dan Komet C/2021 A1 (Leonard).

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Nuryanti
zoom-in Fenomena Astronomis Pekan Kedua Desember 2021: Terjadinya Fase Bulan Perbani Awal dan Komet Leonard
Instagram LAPAN
Fenomena Astronomis Desember 2021 pekan kedua. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak inilah daftar fenomena astronomis yang akan terjadi pada bulan Desember 2021 pekan kedua.

Melalui situs resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), ada beberapa fenomena langit yang terjadi berdasarkan kalender astronomis bulan Desember 2021.

Pada tanggal 11 Desember akan terjadi fenomena Fase Bulan Perbani Awal.

Puncak dari Fase Bulan Perbani Awal ini terjadi pada pukul 08.35.33 WIB / 09.35.33 WITA / 10.35.33 WIT.

Sementara pada tanggal 12 Desember, Komet C/2021 A1 (Leonard) akan melintas dekat Bumi.

Komet Leonard ini akan melintas dekat Bumi dengan jarak terdekatnya dari Bumi sejauh 0,233 satuan astronomi (sa) atau 34.857.000 km.

Baca juga: Fenomena Astronomi Pekan ke-2 Desember: Puncak Hujan Meteor Monocerotid dapat Disaksikan Malam Ini

Baca juga: Kaleidoskop 2021 - Fenomena Astronomi: Gerhana Bulan Total, Hujan Meteor Orionid, Nadir Kabah

Berikut Fenomena Astronomis Desember 2021 Pekan Kedua, dikutip dari Edukasi Sains Antariksa LAPAN:

BERITA REKOMENDASI

1. Puncak Hujan Meteor Monocerotid (9-10 Desember 2021)

Monocerotid merupakan hujan meteor minor yang titik radiannya (titik asal kemunculan meteor) berada di dekat konstelasi Monoceros yang berbatasan dengan konstelasi Orion dan Gemini.

Hujan meteor ini bersumber dari sisa debu asteroid 2004 TG10 yang mengorbit Matahari dengan periode 3,34 tahun dan juga menjadi sumber bagi hujan meteor Taurid Utara.

Hujan meteor ini dapat disaksikan sejak pukul 19.40 waktu setempat hingga keesokan harinya saat akhir fajar bahari (25 menit sebelum terbenam Matahari) dari arah Timur hingga Barat.

Intensitas hujan meteor ini untuk Indonesia mencapai 1,9-2 meteor/jam (Sabang hingga P. Rote).


Hal ini karena titik radian berkulminasi pada ketinggian 71°-88° pada arah utara, sementara intensitas hujan meteor saat di zenit sebesar 2 meteor/jam.

Pastikan cuaca cerah dan bebas dari penghalang maupun polusi cahaya di sekitar medan pandang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas