Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fenomena Astronomis Pekan Kedua Desember 2021: Terjadinya Fase Bulan Perbani Awal dan Komet Leonard

Inilah daftar fenomena astronomis yang terjadi pada pekan kedua bulan Desember 2021, ada Fase Bulan Perbani Awal dan Komet C/2021 A1 (Leonard).

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Nuryanti
zoom-in Fenomena Astronomis Pekan Kedua Desember 2021: Terjadinya Fase Bulan Perbani Awal dan Komet Leonard
Instagram LAPAN
Fenomena Astronomis Desember 2021 pekan kedua. 

Bulan berjarak 386.568 km dari Bumi saat puncak fase perbani awal dan berada di sekitar konstelasi Akuarius.

Fase Bulan Perbani Awal dan Melintasnya Komet C/2021 A1 (Leonard)
Fase Bulan Perbani Awal dan Melintasnya Komet C/2021 A1 (Leonard) (Edukasi Sains Antariksa LAPAN)

4. Komet C/2021 A1 (Leonard) Melintas Dekat Bumi (12 Desember 2021)

Komet C/2021 A1 Leonard adalah komet berperiode panjang yang ditemukan oleh G.J. Leonard di Observatorium Mount Lemmon pada 3 Januari 2021.

Periode orbit komet ini mencapai 80.000 tahun dengan kemiringan orbit 132,68° atau bergerak secara retrograd.

Komet ini akan melintas dekat Bumi pada 12 Desember dengan jarak terdekatnya dari Bumi sejauh 0,233 satuan astronomi (sa) atau 34.857.000 km.

Saat melintas dekat Bumi, magnitudo komet Leonard mencapai +1,2 yang menandakan bahwa komet ini dapat disaksikan tanpa menggunakan alat bantu optik.

Sayangnya, komet ini hanya dapat disaksikan oleh wilayah pada lintang 29°LU atau lebih tinggi dari arah timur dekat konstelasi Ofiukus.

BERITA REKOMENDASI

Sehingga, komet ini tidak dapat disaksikan di lintang rendah dan belahan selatan, termasuk Indonesia.

Komet ini akan mencapai perihelion pada 3 Januari 2022 dengan jarak 0,615 sa atau 92 juta km dari Matahari dengan magnitudo +5,8 yang menandakan bahwa komet ini hanya dapat disaksikan tanpa menggunakan alat bantu optik jika cuaca benar-benar cerah.

Baca juga: Tinjau Lokasi Terdampak Erupsi Gunung Semeru, Khofifah: Jangan Pernah Remehkan Fenomena Alam

Baca juga: BMKG: Fenomena La Nina Membuat Uap Air Bertambah 20-100 Persen

5. Puncak Hujan Meteor Sigma-Hydrid (12-13 Desember 2021)

Sigma-Hydrid merupakan hujan meteor minor yang titik radiannya (titik asal kemunculan meteor) berada di dekat bintang Sigma Hydrae konstelasi Hydra yang berbatasan dengan konstelasi Monoceros.

Hujan meteor ini bersumber dari sisa debu benda langit yang tidak diketahui dan pertama kali diamati oleh Richard E. McCrosky dan Annette Posen.


Hujan meteor ini dapat disaksikan sejak pukul 21.15 waktu setempat hingga keesokan harinya saat akhir fajar bahari (25 menit sebelum terbenam Matahari) dari arah Timur hingga Barat.

Intensitas hujan meteor ini untuk Indonesia berkisar 2,9-3 meteor/jam (Sabang hingga P. Rote).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas