Selasa Dini Hari, Puncak Hujan Meteor Quadrantid, Jadi Fenomena Astronomis Pertama Tahun 2022
Puncak hujan meteor Quadrantid menjadi fenomena astronomis pertama di tahun 2022, Selasa (4/1/2022) dini hari nanti.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Puncak hujan meteor Quadrantid menjadi fenomena astronomis pertama di tahun 2022, Selasa (4/1/2022) dini hari nanti.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengungkapkan, hujan meteor Quadrantid dapat dilihat dari arah Timur Laut pada pukul 04.00 WIB hingga 25 menit sebelum terbitnya Matahari.
Dikutip dari laman LAPAN, hujan meteor tersebut berasal dari sisa debu asteroid 2003 EH1 dan komet C/1490 Y1.
LAPAN menyebut, di titik ini, hujan meteor Quadrantid turun dengan intensitas 200 meteor per jam.
Baca juga: BNPB: Bencana Tahun 2021 Turun Dibandingkan Tahun 2020, Tapi Dampaknya Naik
Akan tetapi, karena ketinggian hujan meteor ini berbeda dari Sabang sampai Pulau Rote, maka intensitasnya pun bisa berbeda.
Dilansir Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) LAPAN, intensitas puncak hujan meteor Quadrantid berkisar antara:
Sabang (35,8 derajat): 117 meteor/jam.
Pulau Rote (16,3 derajat): 56 meteor/jam.
LAPAN mengungkapkan, tanpa cahaya Bulan, fenomena ini dapat dinikmati tanpa bantuan.
Hujan meteor Quadrantid dapat dilihat saat langit cerah dan bebas polusi cahaya, serta medan padang bebas halangan.
Baca juga: Daftar 10 Fenomena Astronomis yang Wajib Disaksikan Tahun 2022, Ada Bulan Purnama Super
Fenomena Astronomis 2022
Selain hujan meteor Quadrantid, berikut fenomena astronomis lain yang akan terjadi sepanjang tahun 2022:
Puncak Konjungsi Mars-Saturnus (5 April 2022)
Awal Ramadan 1443 Hijriah disambut oleh konjungsi Mars-Saturnus yang dapat disaksikan dari arah Timur saat bersantap sahur pukul 03.00 waktu setempat hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.