Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fenomena Astronomis Pekan Kedua Januari 2022: Bulan Perbani Awal, Nadir Kabah hingga Apoge Bulan

Simak daftar fenomena astronomis yang akan terjadi pada bulan Januari 2022 pekan kedua, ada Bulan Perbani Awal, Nadir Ka’bah, hingga Apoge Bulan.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Nuryanti
zoom-in Fenomena Astronomis Pekan Kedua Januari 2022: Bulan Perbani Awal, Nadir Kabah hingga Apoge Bulan
Edukasi Sains Antariksa LAPAN
Ilustrasi Fase Bulan Perbani Awal - Inilah daftar fenomena astronomis yang akan terjadi pada bulan Januari 2022 pekan kedua, ada Bulan Perbani Awal, Nadir Ka’bah, hingga Apoge Bulan. 

Venus dapat disaksikan dari arah Timur dekat konstelasi Sagitarius dengan kecerlangan −4,32.

Ketampakan Venus saat fajar berlangsung selama 8 bulan 12 hari dan berakhir pada 25 September 2022.

Setelah itu, Venus tidak dapat diamati kembali sampai terjadinya konjungsi superior dan baru dapat disaksikan kembali pada 14 November 2022 saat senja.

13 Januari - Puncak Konjungsi Merkurius-Saturnus (3,4°)

Ketika awal Senja Bahari (25 menit setelah Matahari terbenam), Anda dapat menyaksikan konjungsi Merkurius-Saturnus dekat konstelasi Akuarius dari arah Barat Daya.

Konjungsi Merkurius-Saturnus dapat diamati selama 45 menit dan terbenam seluruhnya 15 menit kemudian.

Magnitudo Merkurius dan Saturnus berturut-turut +0,13 dan +0,77.

Berita Rekomendasi

Sudut pisah Merkurius-Saturnus sebesar 3,4°.

Konjungsi Merkurius-Saturnus akan terjadi kembali pada 3 Maret 2022 (0,7°) dan tidak akan terjadi hingga setahun berikutnya.

Baca juga: 10 Fenomena Langit 2022 Paling Dinanti: Puncak Hujan Meteor Quadrantid hingga Hujan Meteor Geminid

Baca juga: Fenomena Astronomis Nadir Kabah Bukti Bumi Berbentuk Bulat, Inilah Hukum Islam Menghadap Kiblat

14 Januari - Nadir Kabah (Matahari di atas Antipode Ka’bah)

Nadir Kabah adalah fenomena astronomis ketika Matahari berada tepat di nadir (titik terbawah) saat tengah malam bagi pengamat yang berlokasi di Ka’bah.

Karena bentuk Bumi yang bulat, maka Matahari akan berada tepat di atas titik antipode Ka’bah (titik yang terletak di belahan Bumi yang berlawanan terhadap Kabah) ketika tengah hari.

Sehingga, ujung bayangan Matahari yang mengalami pagi, siang dan sore akan mengarah ke kiblat.

Fenomena ini berlangsung dua kali dalam setahun.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas