Fenomena Astronomis Pekan Kedua Januari 2022: Bulan Perbani Awal, Nadir Kabah hingga Apoge Bulan
Simak daftar fenomena astronomis yang akan terjadi pada bulan Januari 2022 pekan kedua, ada Bulan Perbani Awal, Nadir Ka’bah, hingga Apoge Bulan.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Berikut daftar fenomena astronomis yang akan terjadi pada bulan Januari 2022 pekan kedua.
Melalui situs resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), ada beberapa fenomena langit yang terjadi berdasarkan kalender astronomis bulan Januari 2022.
Pada tanggal 10 Januari akan terjadi fenomena Fase Bulan Perbani Awal.
Lalu, fenomena Nadir Ka’bah terjadi pada 14 Januari 2022 pada pukul 00.29.30 Waktu Arab Saudi (06.29.30 WIT).
Selain itu juga terjadi fenomena Apoge Bulan pada 14 Januari.
Apoge Bulan kali ini akan terjadi pada pukul 16.17.06 WIB / 17.17.06 WITA / 18.17.06 WIT.
Baca juga: Apa Itu Moon Phase? Fenomena Astronomi saat Sudut Matahari, Bumi, dan Bulan Berubah
Baca juga: 5 Fakta Unik Fenomena Aphelion 2022, Titik Terjauh Bumi dengan Matahari
Berikut Fenomena Astronomis Januari 2022 Pekan Kedua, dikutip dari Edukasi Sains Antariksa LAPAN:
10 Januari - Fase Bulan Perbani Awal
Fase perbani awal adalah salah satu fase Bulan ketika konfigurasi antara Matahari, Bumi dan Bulan membentuk sudut siku-siku (90°) dan terjadi sebelum fase Bulan purnama.
Puncak fase perbani awal terjadi pada pukul 01.11.19 WIB / 02.11.19 WITA / 03.11.19 WIT.
Sehingga, Bulan perbani awal ini baru dapat disaksikan sejak terbit saat tengah hari dari arah Timur, berkulminasi di arah utara setelah terbenam Matahari dan kemudian terbenam di arah Barat setelah tengah malam.
Bulan berjarak 394.466 km dari Bumi saat puncak fase perbani awal dan berada di sekitar konstelasi Pisces.
13 Januari - Ketampakan Pertama Venus saat Fajar
Setelah konjungsi inferior Venus pada 9 Januari lalu, Venus dapat disaksikan pertama kalinya pada 13 Januari sejak akhir fajar bahari selama 25 menit hingga Matahari terbit.
Venus dapat disaksikan dari arah Timur dekat konstelasi Sagitarius dengan kecerlangan −4,32.
Ketampakan Venus saat fajar berlangsung selama 8 bulan 12 hari dan berakhir pada 25 September 2022.
Setelah itu, Venus tidak dapat diamati kembali sampai terjadinya konjungsi superior dan baru dapat disaksikan kembali pada 14 November 2022 saat senja.
13 Januari - Puncak Konjungsi Merkurius-Saturnus (3,4°)
Ketika awal Senja Bahari (25 menit setelah Matahari terbenam), Anda dapat menyaksikan konjungsi Merkurius-Saturnus dekat konstelasi Akuarius dari arah Barat Daya.
Konjungsi Merkurius-Saturnus dapat diamati selama 45 menit dan terbenam seluruhnya 15 menit kemudian.
Magnitudo Merkurius dan Saturnus berturut-turut +0,13 dan +0,77.
Sudut pisah Merkurius-Saturnus sebesar 3,4°.
Konjungsi Merkurius-Saturnus akan terjadi kembali pada 3 Maret 2022 (0,7°) dan tidak akan terjadi hingga setahun berikutnya.
Baca juga: 10 Fenomena Langit 2022 Paling Dinanti: Puncak Hujan Meteor Quadrantid hingga Hujan Meteor Geminid
Baca juga: Fenomena Astronomis Nadir Kabah Bukti Bumi Berbentuk Bulat, Inilah Hukum Islam Menghadap Kiblat
14 Januari - Nadir Kabah (Matahari di atas Antipode Ka’bah)
Nadir Kabah adalah fenomena astronomis ketika Matahari berada tepat di nadir (titik terbawah) saat tengah malam bagi pengamat yang berlokasi di Ka’bah.
Karena bentuk Bumi yang bulat, maka Matahari akan berada tepat di atas titik antipode Ka’bah (titik yang terletak di belahan Bumi yang berlawanan terhadap Kabah) ketika tengah hari.
Sehingga, ujung bayangan Matahari yang mengalami pagi, siang dan sore akan mengarah ke kiblat.
Fenomena ini berlangsung dua kali dalam setahun.
Pada tahun 2022, Nadir Ka’bah terjadi pada 14 Januari pukul 00.29.30 Waktu Arab Saudi (06.29.30 WIT) dan terjadi kembali pada 29 November pukul 00.08.45 Waktu Arab Saudi (06.08.45 WIT).
14 Januari - Apoge Bulan (405.806 km)
Apoge Bulan adalah konfigurasi ketika Bulan terletak paling jauh dengan Bumi.
Hal ini disebabkan oleh orbit Bulan yang berbentuk elips dengan Bumi terletak di salah satu titik fokus orbit tersebut.
Perige Bulan terjadi setiap rata-rata 27,32 hari dengan interval dua apoge Bulan yang berdekatan bervariasi antara 26,98–27,90 hari.
Rentang yang lebih sempit dibandingkan dengan perige disebabkan karena Bulan juga bersama-sama dengan Bumi mengelilingi Matahari.
Sehingga, Bulan akan mengalami perturbasi lebih besar dengan Matahari ketika perige jika dibandingkan dengan ketika apoge.
Apoge Bulan kali ini terjadi tanggal 14 Januari pukul 16.17.06 WIB / 17.17.06 WITA / 18.17.06 WIT.
Apoge Bulan ini sudah dapat disaksikan sejak pukul 15.30 waktu setempat dari arah timur laut, berkulminasi di arah utara pukul 21.30 waktu setempat dan kemudian terbenam pada arah barat laut pukul 03.30 keesokan harinya.
Bulan berjarak 405.831 km dari Bumi (geosentrik) dengan iluminasi 88,7% (Bulan besar/benjol awal) ketika apoge dan berada di konstelasi Taurus.
14 Januari - Retrograd Merkurius
Gerak retrograd adalah gerak semu planet yang tampak berlawanan arah (dari Barat ke Timur) dibandingkan dengan gerak normalnya (dari Timur ke Barat) jika diamati dari Bumi.
Gerak retrograd Merkurius dimulai pada 14 Januari 2022 pukul 19.06 WIB / 20.06 WITA / 21.05 WIT.
Puncaknya adalah ketika konjungsi inferior di tanggal 23 Januari 2022 dan berakhir pada 4 Februari 2022 pukul 11.36 WIB / 12.36 WITA / 13.36 WIT.
Gerak retrograd Merkurius kali ini berdurasi selama 21 hari dan terletak di konstelasi Kaprikornus.
Gerak retrograd Merkurius selalu terjadi tiga kali dalam setahun.
Fenomena ini sebelumnya telah terjadi pada 30 Mei 2021 (24 hari) dan 27 September 2021 (21 hari), serta akan terjadi kembali pada 10 Mei 2022 (24 hari) dan 10 September 2022 (22 hari).
Selama masa retrograd, Merkurius masih bisa diamati hingga 17 Januari 2022.
Keesokan harinya (18 Januari), Merkurius tidak dapat diamati selama 12 hari karena sudut pisahnya yang cukup kecil dengan Matahari.
Merkurius baru dapat diamati kembali pada 30 Januari 2022 ketika fajar, lima hari sebelum retrograd berakhir.
(Tribunnews.com/Latifah)