Mengetahui Matahari Sebagai Pusat Tata Surya Kita
Matahari merupakan objek terbesar di tata surya dengan volume yang membutuhkan 1,3 juta Bumi untuk mengisinya.
Editor: Hendra Gunawan
Teori yang mengatakan bahwa Matahari sebagai pusat adalah benar, namun model secara keseluruhan dianggap memiliki banyak ketidakakuratan.
Baca juga: Hari Tanpa Bayangan Matahari Terjadi di Indonesia, Ini Cara Melihat dan Daftar Wilayahnya
Karena model heliosentris awalnya dicetuskan tanpa teleskop, semua pengamatan harus dilakukan dengan mata telanjang dan instrumen sederhana.
Posisi planet diprediksi sebagian besar dengan mengamati posisi dan ukurannya terhadap bintang.
Model heliosentris Copernicus adalah gagasan pertama yang diterima secara luas bahwa matahari adalah pusat tata surya, bukan Bumi.
Namun, Copernicus bukanlah orang pertama yang menyarankan hal ini.
Seribu tahun sebelumnya, filosof Yunani abad ke-5, Philolaus dan Hicetas, menyatakan bahwa Bumi dapat mengitari objek yang berapi-api.
Dua abad kemudian, astronom Yunani, Aristarchus dari Samos, mengatakan bahwa objek ini adalah Matahari. (Lulu Lukyani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Matahari yang Menjadi Pusat Tata Surya?"