Teliti Khasiat Ubi Jalar, Mahasiswi Bioteknologi UEU Sabet Global Competition for Life Science
Dia berharap penelitian ini bisa dilanjutkan sampai tahap aplikasi ke bibit bisa uji kelayakan dan jadi bibit unggul yang bisa dikomersialan
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kegiatan riset tim mahasiswa Bioteknologi Universitas Esa Unggul (UEU) pada tanaman ubi jalar berhasil mendapatkan Medali penghargaan dalam ajang Global Competition for Life Science (Glocolis) pada kategori Bioinformatic yang diselenggarakan Indonesia Young Scientist Association (IYSA).
Tim mahasiswa ini terdiri dari Alfero Putra Iryanto, Kevin Febrianus Moda, Farah Zafirah Putri, Feren Stevany Wiranata dan Zindi An Umillah. Kompetisi ini diikuti 167 tim yang berasal dari 11 negara.
Alfero Putra Iryanto, salah satu mahasiswa anggota tim Biotek UEU menjelaskan, di ajang tersebut project timnya membahas pengembangan ubi jalar tahan virus berbasis genome editing menggunakan pendekatan bioinformatika. Kevin menerangkan, keunggulan riset project tim Biotek UEU adalah tiga bidang biologi molekuler sekaligus.
"Sangat bersyukur kita mampu memberikan hasil yang maksimal di ajang tersebut, kalau dari analisis kita sih keunggulan project kita itu karena menerapkan 3 bidang biologi molekuler sekaligus (genomic, transcriptomic, proteomic), dan proses pembuatan project ini selama 3 bulanan," ujarnya, Senin (25/4/2022).
Baca juga: Tampil Konser Online, Ghea Youbi Bawakan Lagu Baru Kamu Halu, Singgung Janji Manis Pria
Alfero meneruskan produk dan karya yang dibuatnya bertujuan memprediksi keberadaan suatu gen sekaligus meng-'edit' Supaya virus tidak aktif, kalau gen itu ibarat sinyal masuk buat virus, kalau dia tidak aktif si virus tidak bisa menginfeksi, hasilnya ubi jalar jadi tahan virus.
"Gampangnya di situ kita mau memprediksi keberadaan suatu gen sekaligua meng-'edit' Supaya dia tidak aktif, kalau gen itu ibarat sinyal masuk buat virus, kalau dia ga aktif si virus ga bisa menginfeksi, hasilnya ubi jalar nya jadi tahan virus," ujarnya.
Dia menjelaskan, kendala dalam penyelesaian project ini lebih pada pengumpulan databes genome ubi jalar yang sangat langka di Indonesia, selain itu spesifikasi peralatan seperti laptop yang kurang mendukung karena tingkat analisis yang berat.
"Kesulitannya pada saat mengumpulkan database kandidat gen sama menyiapkan data genome ubi jalar, penelitian nya masih sedikit apalagi di indonesia. Selain itu kita juga harus punya jaringan sama spec laptop yang mempuni karna analisisnya lumayan berat," terangnya.
Ada tiga mahasiswa Biotek UEU yang meneliti kandungan senyawa di sejumlah daerah di Indonesia.
"Dari segi nutrisi ubi jalar di indo itu bagus banget mas, ada 3 mahasiswa Biotek yang neliti kandungan senyawa di ubi jalar dari belasan provinsi, ternyata tinggi antioksidan, antibakteri dan zat gizi lain, tapi ternyata data kementan produksinya turun terus dari 2018 terutama di jawa barat dan jawa tengah, setelah di cek ternyata terserang virus," ucapnya.
Dia berharap penelitian ini bisa dilanjutkan sampai tahap aplikasi ke bibit, untuk nantinya bisa uji kelayakan dan jadi bibit unggul yang bisa dikomersialan, sehingga harapan akhirnya produksi ubi jalar di Indonesia bisa meningkat dan membantu menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia untuk di konsumsi.
"Mudah-mudahan penelitian kami ini dapat berdampak kepada masyarakat dan tim kami mampu menghasilkan karya-karya berupa penelitian yang dapat membanggakan Universitas Esa Unggul, dan di bulan November nanti kita diundang untuk ikut di salah satu event international, semoga hasilnya maksimal," ujarnya.
Program studi Bioteknologi Universitas Esa Unggul selama ini memiliki keunggulan dan karakteristik Bioteknologi Kesehatan dan Pangan yang berbasis Bioechonomics dan Biotechpreneurship dengan mengaplikasikan Bioengineering, Nanoteknologi, dan Bioinformatika.
Program Studi Bioteknologi yang berbasis Bioeconomics mengembangkan ilmu Bioteknologi menjadi suatu karya atau produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi serta bermanfaat bagi masyarakat, dalam bidang Kesehatan dan Pangan.
Dengan memadukan biotechpreneurship dan Bioengeering dari sumber daya alam hayati Indonesia sehingga dihasilkan produk unggulan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat Indonesia.
Rektor Universitas Esa Unggul, Dr.Ir. Arief Kusuma Among Praja, MBA, IPU., menyatakan bangga dan mengapresiasi keberhasilan tim mahasiswa Prodi Bioteknologi kali ini.
"Saya bangga dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada lima mahasiswa Bioteknologi UEU yang telah berjuang di kompetisi bergengsi Indonesia Young Scientist Association, semoga hasil ini dapat kembali ditingkatkan di sejumlah ajang bergengsi lainya baik skala nasional maupun internasional," kata Arief Kusuma.