Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemburu Zaman Mesopolitikum Pernah Kuasai Situs Stonehenge

Analisis lantas mengungkapkan, bahwa daerah itu dulunya merupakan padang rumput lembab yang terletak di sebelum padang rumput terbuka.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pemburu Zaman Mesopolitikum Pernah Kuasai Situs Stonehenge
IST
Stonehenge 

TRIBUNNEWS.COM -- Para pemburu zaman batu Mesolitikum ternyata telah lama menggunakan wilayah situs Stonehenge, Inggris.

Mereka berburu dilokasi tersebut jauh sebelum orang-orang Neolitikum mendirikan monumen batu Stonehenge yang megah itu.

Studi baru mengungkapkan bila situs Stonehenge di masa Mesolitikum digunakan sebagai tempat berburu sebelum akhirnya para petani Neolitikum datang dan pindah ke wilayah tersebut.

Baca juga: Penampakan Perempuan Zaman Batu 4.000 Tahun Lalu Setelah Direkonstruksi Ahli

Dikutip dari Live Science, Sabtu (30/4/2022) penelitian sebelumnya menyebut sebelum Stonehenge dibangun, lanskap sekitarnya merupakan hutan kanopi tertutup.

"Ada perdebatan panjang mengenai apakah monumen batu tersebut dibangun di lanskap hutan yang tak berpenghuni atau apakah dibangun di area yang sudah sebagian terbuka dan penting bagi pemburu-pengumpul Mesolitikum akhir," tulis peneliti dalam studi itu.

Namun dalam penelitian baru ini, studi menunjukkan bahwa daerah di mana Stonehenge dibangun secara historis merupakan hutan terbuka.

Baca juga: Deretan Fakta Unik Batu Berak, Situs Sejarah Megalitikum di Lampung Barat

Hutan itu menjadi tempat berkumpulnya herbivora besar yang sudah punah untuk merumput.
Hasil studi itu didapat setelah peneliti menganalisis parit di titik bernama Blick Mead yang ada di tepi situs Stonehenge.

Berita Rekomendasi

Peneliti kemudian menganalisis serbuk sari, spora, dan DNA purba, serta sisa-sisa hewan yang ditemukan di dalam sampel untuk mempelajari lebih lanjut bagaimana orang menggunakan tanah selama Mesolitikum akhir, antara 5200 SM dan 4700 SM.

Analisis lantas mengungkapkan, bahwa daerah itu dulunya merupakan padang rumput lembab yang terletak di sebelum padang rumput terbuka.

Hewan liar akan merumput di tempat terbuka itu dan komunitas pemburu-pengumpul yang tinggal di sana 4000 tahun sebelum pembangunan Stonehenge kemudian akan berburu.

"Sedikit yang mengetahui bahwa Stonehenge juga punya peran penting bagi populasi Mesolitikum.

Tapi sekarang jelas bahwa pemburu-pengumpul telah memilih lanskap ini untuk berburu," papar peneliti dalam studinya.

Temuan ini pun menimbulkan hipotesis, bahwa ada kesinambungan antara pemburu-pengumpul Mesolitikum dengan orang dari masa Neolitikum.

Dengan kata lain, pembangun Stonehenge tidak tiba-tiba menemukan lokasi situs itu.
Sebaliknya, orang tampaknya telah mengetahui tempat tersebut sejak lama.

Sementara itu bentuk awal Stonehenge sendiri dibangun sekitar 5000 tahun yang lalu.
Sedangkan lingkaran batu terkenal yang masih berdiri sampai sekarang disatukan pada akhir Neolitikum, sekitar 2500 SM.

Dataran Salibury, dataran tinggi tempat Stonehenge dibangun, dianggap sebagai area suci oleh orang-orang kuno dan menyimpan bukti struktur yang lebih tua yang berasal dari 10500 tahun yang lalu.

Studi dipublikasikan secara daring di jurnal PLOS One. (Monika Novena/Bestari Kumala Dewi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebelum Dibangun, Stonehenge Jadi Tempat Berburu Penting di Masa Mesolitikum"

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas