Ilmuwan Militer China Kembangkan Senjata Untuk Hancurkan Satelit Starlinknya Elon Musk
Langkah ini sebagai misi menghancurkan sistem satelit Starlink milik Elon Musk, jika mengancam keamanan nasional negaranya.
Editor: Hendra Gunawan
Tidak hanya untuk kebutuhan komersial, satelit internet Starlink juga dimanfaatkan untuk aktivitas militer.
SpaceX pun sudah terikat kontrak dengan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat untuk mengembangkan teknologi baru berdasarkan platform Starlink, termasuk instrumen sensitif yang bisa mendeteksi maupun melacak senjata hipersonik di atmosfer.
Baca juga: Satelit Starlink Milik Elon Musk Nyaris Bertabrakan dengan OneWeb di Orbit Bumi
Musk sebagai pendiri SpaceX sebelumnya cukup populer di China, karena dianggap sebagai panutan terkait inovasi teknologi.
Namun, belakangan dia dan SpaceX dikritik setelah dua satelit Starlink hampir menabrak stasiun luar angkasa milik China tahun lalu.
Satelit milik China juga beberapa kali nyaris bertabrakan dengan satelit Starlink.
Akibatnya, mereka mengajukan komplain ke PBB lantaran satelit China terpaksa melakukan manuver darurat untuk menghindari tabrakan dengan satelit Starlink pada Juli dan Oktober 2021.
China juga berambisi untuk menyaingi Starlink melalui peluncuran jaringan satelitnya yang disebut Xing Wang, atau Starnet.
Nantinya, jaringan tersebut dapat menyediakan akses internet global bagi pelanggan yang membayar. (Zintan Prihatini/Shierine Wangsa Wibawa)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China Berencana Hancurkan Satelit Starlink Milik Elon Musk, Apa Alasannya?"