Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa itu Awan Cumulus? Simak Proses Terbentuknya Awan dan Jenis Awan Cumulus

Apa itu Awan Cumulus? Simak proses terbentuknya awan dan jenis awan Cumulus yang dapat menjadi pertanda cuaca buruk di kemudian hari.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Apa itu Awan Cumulus? Simak Proses Terbentuknya Awan dan Jenis Awan Cumulus
wikipedia.org
Ilustrasi - Apa itu Awan Cumulus? Simak proses terbentuknya awan dan jenis awan Cumulus yang dapat menjadi pertanda cuaca buruk di kemudian hari. 

TRIBUNNEWS.COM - Awan merupakan kumpulan partikel air di atmosfer yang sangat banyak dapat membentuk awan karena tekanan suhu tertentu.

Partikel air yang membentuk awan dapat berwujud tetes air cair atau kristal es yang berkumpul di satu tempat.

Di antara banyaknya jenis awan, Cumulus merupakan awan yang tebal dan memiliki puncak yang tinggi.

Awan ini sering terlihat seperti awan raksasa.

Menurut Climate Policy Watcher, dasar awan cumulus biasanya datar.

Berikut ini penjelasan tentang proses terbentuknya Awan Cumulus.

Baca juga: Mengenal Pasang Surut Air Laut: Jenis dan Faktor Penyebabnya

Apa itu Awan Cumulus?

Ilustrasi Awan yang cerah
Ilustrasi Awan yang cerah (tribunnews.com)
BERITA REKOMENDASI

Awan cumulus adalah awan tebal yang memiliki puncak yang tinggi, bentuknya padat serta memiliki batas yang jelas.

Menurut penjelasan BPBLINMAS Surabaya, jenis awan ini terbentuk karena adanya proses konveksi.

Partikel awan dapat terdiri dari air cair, air superdingin, atau es.

Jika awan Cumulus terkena sinar matahari sebagian, maka akan menimbulkan bayangan berwarna kelabu.

Pembentukan awan cumulus juga disebabkan oleh faktor ketidakstabilan dari lapisan atmosfer.

Jika ketidakstabilan terus berlanjut, awan cumulus dapat menjadi awan cumola nimbus, yaitu awan yang mengandung petir.

Berdasarkan tingkatannya, awan dibagi menjadi empat tingkatan, yaitu:

- Tingkatan awan tinggi

- Tingkatan awan menengah

- Tingkatan awan rendah 

- Tingkatan awan dengan perkembangan vertikal.

Keluarga dari jenis-jenis awan berdasarkan tingkatannya:

- Keluarga Awan Tinggi: Awan Cirrus, Awan Cirrocumulus, Awan Cirrostratus

- Keluarga Awan Sedang: Awan Alto cumulus, Awan Alto stratus

- Keluarga Awan Rendah: Awan Strato cumulus, Awan Stratus, Awan Nimbostratus

- Keluarga Awan Perkembangan Vertikal: Awan Cumulus, Awan Cumola Nimbus

Sesuai dengan tingkatannya, awan cumulus masuk dalam kategori keluarga awan dengan perkembangan vertikal.

Maksudnya, kelompok awan cumulus berada di ketinggian 500-1500 m, yang secara umum proses terbentuknya karena peningkatan suhu udara.

Baca juga: Mengenal Awan Cumulonimbus: Pengertian, Proses Terbentuk, Jenis hingga Dampaknya

Jenis Awan Cumulus

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, awan cumulus dibedakan menjadi 3 jenis:

1. Cumulus Congestus

Cumulus congestus adalah jenis awan cumulus berada pada rentang ketinggian rendah atau menengah.

Awan ini terbentuk dari tahap peralihan antara awan cumulus mediocris dan cumula nimbus.

Meski pada umumnya awan Cumulus congestus adalah awan yang terbentuk dari tahap peralihan antara mediocris cumulus, namun awan ini juga dapat terbentuk dari altocumulus castellanus atau stratocumulus castellanus.

Cumulus congestus juga dapat terbentuk karena ketidakstabilan di lapisan atmosfer dan adanya konveksi.

Biasanya, awan Cumulus congestus lebih tinggi dan puncaknya bisa mencapai 6 km atau bahkan bisa lebih tinggi lagi apabila di daerah tropis.

Cumulus congetus ini akan berakhir dalam calvus cumola nimbus ketika terjadi ketidakstabilan yang cukup.

Awan cumulus congetus ini bisanya menghasilkan hujan dengan instensitas sedang hingga berat.

2. Cumulus Humilis

Cumulus humilis adalah awan yang memiliki luas vertikal yang kecil.

Awan ini nantinya akan berkembang menjadi awan cumulus mediocris atau bisa juga menjadi awan cumulus congetus yang biasanya akan menandakan cuaca buruk di kemudian hari.

Cumulus Humilis biasanya terlihat di bawah awan cirrostratus dan terbentuk dari panas matahari yang digunakan untuk pendinginan proses konveksi.

Konveksi ini nantinya menyebabkan awan cumulifrom dan berubah menjadi cumulus humilis.

Dalam hal ini, jika front hangat mulai mendekati maka akan terjadi hujan di sekitar 12 sampai 24 jam kedepan.

Awan cumulus humilis ini adalah awan yang dapat mengindikatorkan cuaca buruk dikemudian hari.

Baca juga: Kapan Awan Cumulonimbus Muncul? Ketahui Juga Proses Terjadinya Bentuk Awan dan Jenis Awan Cumulus

3. Cumulus Mediocris

Cumulus mediocris adalah awan yang memiliki karakteristik bentuk seperti bunga kol pada awan cumulus.

Pada umumnya, awan ini tidak menghasilkan curah hujan dengan intensitas rendah, namun lebih mirip dengan intensitas curah hujan yang dihasilkan oleh awan cumulus congetus dan cumola nimbus.

Awan Cumulus Mediocris terbentuk ketika terdapat kenaikan awan dari cumulus humilis.

Seperti awan cumulus, awan ini juga membutuhkan konveksi sebelum berkembang.

Konveksi terjadi karena udara yang naik, kemudian membentuk awan cumulus yang terus meningkat menjadi awan Cumulus Mediocris.

Dalam hal peramalan cuaca, awan Cumulus Mediocris biasanya berada dalam front dingin atau dalam kondisi atmosfer yang tidak stabil seperti daerah yang memiliki tekanan rendah.

Awan Cumulus Mediocris bisa berkembang menjadi cumulus congetus sebagai awan membawa hujan, angin atau bahkan petir.

Jika awan ini ada di pagi atau sore hari maka akan terjadi badai di kemudian hari.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Awan Cumulus

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas