Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ilmuwan Tengah Kembangkan Alat Kontrol Kehamilan Baru untuk Kucing Betina, Tak Perlu Lagi Operasi

Peneliti sedang mengembangkan injeksi yang bisa mengendalikan kehamilan kucing betina, tidak perlu lagi operasi.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Daryono
zoom-in Ilmuwan Tengah Kembangkan Alat Kontrol Kehamilan Baru untuk Kucing Betina, Tak Perlu Lagi Operasi
Freepik
Ilustrasi kucing. Peneliti sedang mengembangkan injeksi yang bisa mengendalikan kehamilan kucing betina, tidak perlu lagi operasi. 

"Pembedahan, terutama pada hewan liar, memiliki tekanan dan biaya yang besar untuk menjebak hewan, memindahkannya ke fasilitas operasi, melakukan operasi, menahannya semalaman dan kemudian melepaskannya," ujar Aime Johnson, seorang dokter hewan di Universitas Auburn yang tidak tidak terlibat dalam penelitian.

"Injeksi sederhana akan memungkinkan penjebakan, injeksi, dan pelepasan segera."

Ilustrasi kucing
Ilustrasi kucing (Pexels/Buenosia Carol)

Baca juga: Viral Video Kucing Selalu Mengeong Tengah Malam, Pemilik Pasang Kamera untuk Lihat Apa yang Terjadi

Karena pembedahan harus dilakukan oleh ahlinya, ketersediaan dokter hewan juga membatasi seberapa banyak kemajuan yang dapat dicapai.

"Kami membutuhkan cara untuk tidak bergantung pada ahli bedah dan memungkinkan orang awam untuk dapat memberikan suntikan yang mencegah reproduksi kucing," ujar William Swanson, rekan penulis studi dan dokter hewan satwa liar di Kebun Binatang Cincinnati.

Tempat penampungan yang penuh sesak juga menyebabkan tingkat eutanisasi yang lebih tinggi, kata Levy kepada Katherine J. Wu dari Atlantik.

Metode Penelitian

Dalam penelitian tersebut, kucing betina menerima suntikan pada otot pahanya.

Berita Rekomendasi

Suntikan itu menghasilkan sel virus, di mana bagian-bagian yang menyebabkan penyakit telah dihilangkan.

Di dalam sel itu terdapat materi genetik.

DNA akan memberi tahu otot kucing untuk membuat protein yang disebut hormon anti-Müllerian, yang mencapai 100 hingga 1.000 kali lipat dari tingkat normal, menurut New Scientist.

Hormon itu akan menghentikan ovarium dari pematangan dan pelepasan sel telur.

Untuk menguji apakah suntikan itu efektif, para peneliti membuat dua percobaan kawin selama empat bulan yang dimulai delapan dan 20 bulan setelah treatment.

Ilustrasi kucing
Ilustrasi kucing (freepik)

Baca juga: Kucing Berusia 25 Tahun Bertemu Lagi dengan Pemiliknya setelah 2 Tahun Menghilang


Mereka menampung 9 kucing dalam satu kelompok dengan pejantan yang telah berkembang biak sebelumnya dan merekam video untuk mendokumentasikan interaksi perkawinan.

Dalam kedua uji coba tersebut, 3 kucing dalam kelompok kontrol semuanya hamil dan melahirkan anak kucing yang sehat.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas