Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jepang Ciptakan Fusi Nuklir Dapat Membatasi Deuterium Dengan Panas 100 Juta Derajat Celcius

Saat ini salah satu perangkat eksperimental terbesar di dunia untuk pengembangan reaktor demo fusi nuklir.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Jepang Ciptakan Fusi Nuklir Dapat Membatasi Deuterium Dengan Panas 100 Juta Derajat Celcius
Kyodo
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi Masahito Moriyama dan Menteri Sains (kiri) dan Sanae Takaichi (kanan) Menteri Keananan Ekonomi, berfoto pada upacara yang diadakan oleh Institut Nasional untuk Sains dan Teknologi Kuantum dan Radiologi. Cahaya biru yang menunjukkan plasma ditampilkan di layar kanan belakang pada tanggal 1 Desember sore di Kota Naka, Prefektur Ibaraki. (Foto KyodoNews). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Fusi nuklir, perangkat eksperimental plasma pertama yang berhasil dengan kode JT60SA yang dapat membatasi deuterium dengan panas 100 juta derajat Celcius, berhasil diperkenalkan resmi 1 Desember dan diresmikan oleh 2 menteri Jepang, Mendikbud (Masahito Moriyama) dan Menteri Keamanan Ekonomi Jepang (Sanae Takaichi).

"Pada tanggal 1 Desember, Institut Sains dan Teknologi Kuantum dan Radiologi Jepang mengadakan upacara untuk mengumumkan hasil dari perangkat eksperimental fusi nuklir "JT60SA" di Kota Naka, Prefektur Ibaraki dan untuk pertama kalinya berhasil menciptakan plasma yang diperlukan untuk reaksi fusi nuklir," ungkap sumber Tribunnews.com kemarin (8/12/2023).

Baca juga: Nasib Menteri Israel Amichai Eliyahu Beberapa Jam Setelah Usul Gaza Dibom Nuklir

Saat ini salah satu perangkat eksperimental terbesar di dunia untuk pengembangan reaktor demo fusi nuklir.

Operasi skala penuh dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2025, dan pengetahuan yang diperoleh akan digunakan untuk penelitian di Reaktor Eksperimental Termonuklir Internasional (ITER).

JT60SA dibangun bersama oleh Jepang dan Eropa. Peralatan ini dapat membatasi deuterium pada suhu tinggi dan kepadatan tinggi lebih dari 100 juta derajat Celcius, menciptakan keadaan yang disebut plasma di mana inti atom dan elektron beterbangan berkeping-keping.

Penemuan dan pembuatan plasma dikonfirmasi selama 0,5 detik untuk pertama kalinya pada tanggal 23 Oktober 2023.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas