Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Mengenal Lebih Dekat Naomi Osaka yang Kalahkan Juara Dunia Serena Williams di Grand Slam

Sembilan hari sebelum mengalahkan Serena Williams di Final Amerika Serikat Terbuka, Naomi Osaka kerap berbicara tentang kisah hidupnya sendiri.

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Mengenal Lebih Dekat Naomi Osaka yang Kalahkan Juara Dunia Serena Williams di Grand Slam
www.si.com
Naomi Osaka. 

TRIBUNNEWS.COM - Sembilan hari sebelum mengalahkan Serena Williams di Final Amerika Serikat Terbuka, Naomi Osaka kerap berbicara tentang kisah hidupnya sendiri.

"Saya pikir semua orang tahu ini sekarang," katanya pada bulan lalu.

"Saya dibesarkan di New York sampai saya berumur 8 atau 9 tahun kemudian saya pindak ke Florida," ungkapnya.

Ini adalah kisah yang tidak biasa dari seorang bintang tenis, ayahnya Leonard Francois, adalah orang Haiti, ibunya Tamaki Osaka, adalah orang Jepang.

Keduanya bertemu di Hokkaido ketika Francois masih menjadi seorang mahasiswa di New York mengunjungi pulau itu.

Melansir dari The Washington Post pada Senin (10/9/2018), ayah Tamaki Osaka menuduhnya sebagai aib keluarga ketika diketahui berkencan dengan orang asing berkulit hitam dan keduanya pindah ke Osaka.

Saat mereka tinggal di sana, bintang tenis ini pun lahir.

BERITA TERKAIT

Nama belakangnya sama dengan kota kelahirannya, yang merupakan hal lain yang dia jelas bosan bicarakan.


"Saya tidak pernah tahu apa yang harus dilakukan ketika seseorang bertanya dari mana saya berasal,"
kicau Osaka di Twitter-nya pada Mei 2017.

Dia mungkin lelah dengan pertanyaan tentang identitasnya yang rumit.

Pemain berusia 20 tahun saat ini menduduki peringkat ketujuh di dunia, dan kemenangan pada Sabtu (8/9/2018) menjadikannya juara Grand Slam pertama asal Jepang.

Dia juga dipercaya sebagai pemenang pertama Grand Slam keturunan Haiti.

"Di Amerika Serikat terbuka, Naomi Osaka terlihat seperti pemain terbaik berikutnya di dunia,".

Pada hari Sabtu, Osaka secara tidak sengaja menemukan dirinya di tengah-tengah kontroversi yang mengamuk setelah wasit Carlos Ramos memutuskan menghukum Williams karena nada bicaranya selama pertandingan mereka.

Namun, Osaka menerima pujian karena kerendahan hatinya.

Pada pemberian trofi ia menangis dan berkata kepada penonton,

"Saya minta maaf karena harus berakhir seperti ini," lalu ia menoleh ke arah Williams dan membungkuk kepadanya, sambil berkata,

"Saya benar-benar bersyukur saya bisa bermain dengan Anda,"

Osaka sering menggambarkan Williams sebagai idola dan inspirasinya.

Dan seperti Williams, Osaka juga dilatih oleh ayahnya, bersama kakak perempuannya Mari, yang jgua pemain tenis profesional.

"Saya berusia tiga tahun ketika saya mulai bermain tenis," kata Osaka pada Bleacher Report pada bulan lalu.

"Ini satu-satunya hal yang benar-benar aku ketahui dan hal paling aku sukai," tambahnya.

Saat itu, orangtuanya telah meninggalkan Jepang dan pindah ke Long Island untuk lebih dekat dengan keluarga Francois.

Beberapa tahun kemudian, mereka pindah ke Florida Selatan, tempat banyak pemain tenis muda terbaik di negara itu dilatih.

Pertumbuhan Osaka dipengaruhi oleh budaya Jepang dan Haiti.. Ditanya tentang tujuan karirnya di 2016, dia menjawab,

“Untuk menjadi yang terbaik, seperti tidak ada yang pernah ada. Itu kutipan Pokemon, aku minta maaf. Itu lagu tema Pokemon.”

Ketika Osaka berubah menjadi pemain profesional pada tahun 2013, memiliki kewarganegaraan ganda membuatnya memiliki pilihan antara bermain untuk Jepang atau Amerika Serikat.

Ayahnya memilih Jepang, berpikir itu akan membuka lebih banyak kesempatan untuknya.

Setelah Australia Terbuka 2016, Osaka berkomentar bahwa itu "menyentuh" ​​bahwa ada bendera Jepang di tribun, dan penggemar Jepang bersorak untuknya.

"Saya selalu berpikir bahwa mereka terkejut bahwa saya orang Jepang," jelasnya.

Tapi Osaka tidak sepenuhnya nyaman berbicara dalam bahasa Jepang, yang dapat dimengerti, mengingat bahwa ia meninggalkan negara itu sebagai balita.

Pada konferensi berita minggu lalu, dia menjawab pertanyaan dalam bahasa Jepang tetapi menjawab sebagian besar dari mereka dalam bahasa Inggris.

Namun, unggahannya di Twitter dan Instagram berganti-ganti antara dua bahasa.

“Terima kasih atas dukungan berkelanjutan Anda selalu,” katanya kepada penggemar di situs webnya, yang tersedia dalam dua bahasa. “Saya akan melakukan yang terbaik di setiap pertandingan! Dan aku akan tetap berusaha keras untuk berbicara bahasa Jepang yang lebih baik.” ungkapnya.

(Tribunnews.com/Natalia Bulan R P)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas