Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berprofesi Sebagai Pembawa Berita, Wanita Ini Melaporkan Kematian Putrinya saat Siaran Langsung

Angela Kennecke membuat keputusan yang sangat berani untuk melaporkan kematian putrinya di televisi saat siaran langsung.

Penulis: Pravitri Retno W
Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Berprofesi Sebagai Pembawa Berita, Wanita Ini Melaporkan Kematian Putrinya saat Siaran Langsung
UNILAD
Angela Kennecke membawakan berita kematian putrinya sendiri saat siaran langsung pada Kamis (6/9/2018). 

TRIBUNNEWS.COM - Berprofesi sebagai pembawa berita bisa membuatmu terlibat dalam banyak kondisi yang cukup menguras perasaan.

Seperti saat melaporkan berita kematian seseorang.

Bisa jadi melaporkan berita kematian membuat kita teringat pada keluarga jika mengalami hal serupa.

Dilansir Tribunnews dari UNILAD, seorang pembawa berita dari Sioux Falls, Dakota selatan, Amerika Serikat mengalami 'mimpi buruk' saat ia bekerja.

Ia membuat keputusan yang sangat berani untuk melaporkan kematian putrinya di televisi saat siaran langsung pada Kamis (6/9/2018) lalu.

Angela Kennecke
Angela Kennecke (Facebook/KELO Angela Kennecke)

Angela Kennecke merupakan pembawa berita di stasiun televisi KELO-TV.

Beberapa tahun terakhir ini ia kerap meliput soal penyalah gunaan opioid (obat yang mengandung opium).

Berita Rekomendasi

Ironisnya, putri Angela, Emily Groth, ditemukan tewas karena overdosis obat-obatan.

Emily yang masih berusia 21 tahun ini dilaporkan tewas karena keracunan Fentanyl pada 16 Mei 2018 lalu.

Emily Groth
Emily Groth (UNILAD)

Dikutip dari alodokter.com, fentanyl adalah jenis obat opioid yang memiliki fungsi sebagai pereda rasa sakit.

Fentanyl biasanya diresepkan dokter untuk meredakan rasa sakit kronis maupun yang muncul tiba-tiba dan parah.

Obat ini bekerja cukup baik untuk mengatasi sakit karena pengobatan kanker.

Kabar kematian Emily ini membuat seluruh keluarga besar terkejut.

Pasalnya, sama sekali tak ada yang tahu bahwa Emily kecanduan fentanyl hingga membuatnya tewas karena overdosis.

Lewat kejadian ini, Angela merasa ia harus membagikan kisahnya pada publik.

Angela membawakan berita kematian putrinya saat siaran langsung.
Angela membawakan berita kematian putrinya saat siaran langsung. (UNILAD)

"Penyalah gunaan opioid telah meninggalkan kisah tragis dan menghancurkan bagiku secara pribadi.

Kehilangan seorang anak, apalagi dengan cara tiba-tiba dan sangat mengejutkan, telah membuat duniaku jungkir balik.

Aku tidak pernah mengira seorang anggota keluargaku menjadi bagian laporan yang kalian dengar diberita malam. Tidak ada yang menginginkan hal seperti ini terjadi.

Kita harus mencari cara lebih baik dan lebih terjangkau untuk mengobati kecanduan pada obat-obatan terlarang.

Kita juga harus mematahkan stigma yang mencegah banyak pecandu mencari bantuan, termasuk seperti anak perempuanku.

Jika 72 ribu orang meninggal dalam setahun karena kasus ini, kita harus bersatu untuk mengakhiri penderitaan begitu banyak keluarga, begitu banyak ibu," ujar Angela dalam siaran langsung.

Emily dan Angela
Emily dan Angela (Facebook/KELO Angela Kennecke)

Angela kemudian membagikan kisahnya saat ia mendapat kabar bahwa Emily tewas karena overdosis.

Saat itu Angela mendapat telepon dari sang suami yang mengatakan Emily tengah overdosis.

"Suamiku menelepon dan mengatakan bahwa Emily overdosis. Ia memintaku segera pulang. Aku bahkan tidak bisa mendeskripsikan bagaimana rasanya saat mendengar kabar seperti itu," kata Angela.

Pembawa berita di KELO-TV ini menyebut dirinya tahu jika selama ini Emily memiliki beberapa masalah.

Di hari Emily meninggal, Angela berencana akan mengajak sang putri mendiskusikan masalahnya.

Suasana upacara pemakaman Emily Groth.
Suasana upacara pemakaman Emily Groth. (UNILAD)

Namun, ia sama sekali tidak mengetahui soal obat-obatan yang digunakan Emily hingga membuatnya tewas.

"Aku rasa apa yang paling dibutuhkan para orang tua adalah kesadaran lebih. Kita membutuhkan sesuatu yang lebih dari sekedar menghakimi, yaotu belas kasihan," ujar Angela.

"Saat ini aku mencoba melakukan apa yang bisa aku lakukan untuk membuat perubahan di komunitasku di rumah. Aku berharap mereka bisa mendapatkan bantuan yang benar-benar dibutuhkan. Hanya itu yang bisa aku lakukan saat ini," tutupnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas