Kronologi dan Dua Penyebab Gempa Donggala-Tsunami Palu Menurut Para Ahli
Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang kawasan Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018).
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Wahid Nurdin
17.25 WIB, gempa berkekuatan magnitudo 5,9, lokasi di 2 km Tenggara Palu.
17.37 WIB, peringatan dini tsunami dicabut BMKG.
17.39 WIB, gempa berkekuatan magnitudo 5,5, lokasi di 13 km Tenggara Donggala, tsunami menerjang Pantai Talise di Kota Palu, pantai barang Donggala.
Diketahui tsunami menerjang pemukiman di sepanjang pantai.
17.47 WIB, gempa berkekuatan magnitudo 5,0, lokasi di 9 km Tenggara Donggala.
17.50 WIB, gempa berkekuatan magnitudo 5,9, lokasi di 23 km Timur Laut Palu.
18.06 WIB, gempa berkekuatan magnitudo 5,4, lokasi di 18 km Tenggara Sigi.
19.27 WIB, gempa berkekuatan magnitudo 5,0, lokasi di Tenggara Donggala.
20,35 WIB, gempa berkekuatan magnitudo 5,8, lokasi di 68 km Barat Laut Donggala.
21.26 WIB, gempa berkukatan magnitudo 5,4, lokasi di km Barat Laut Donggala.
Penyebab tsunami di Palu dan Donggala
Masih melansir dari Kompas.com pada Sabtu (29/9/2018), menurut analisis sementara dari para ahli tsunami Institut Teknologi Bandung (ITB), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang dikutip oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tsunami disebabkan oleh dua hal.
Yang pertama, pada bagian Teluk Palu, tsunami terjadi karena adanya longsoran sedimen dasar laut di kedalaman 200-300 meter.
Sedimen dari sungai-sungai yang bermuara di Teluk Palu belum terkonsolidasi kuat sehingga runtuh dan longsor saat gempa kemudian memicu terjadinya tsunami.