Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

ASEAN Tourism Committee Meetings, Penerapan Hybrid Learning Model di Dunia Pariwisata ASEAN

Pada Selasa (2/10/2018), ASEAN Tourism Committee Meetings digelar di Kota Kinabalu, Malaysia.

Editor: Daryono
zoom-in ASEAN Tourism Committee Meetings, Penerapan Hybrid Learning Model di Dunia Pariwisata ASEAN
Dok Istimewa
ASEAN Tourism Committee Meetings digelar di Kota Kinabalu, Malaysia pada Selasa (2/10/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, KINABALU - Pada Selasa (2/10/2018), ASEAN Tourism Committee Meetings digelar di Kota Kinabalu, Malaysia.

Pertemuan ini digelar untuk mengetahui kemajuan sektor Sumber Daya Manusia (SDM) negara-negara di ASEAN yang mencakup enam divisi kerja, khususnya bidang pariwisata.

Sebelumnya, menteri-menteri ASEAN membentuk National Tourism Professional Board (NTTB) pada 2012 yang bertujuan untuk memastikan kurikulum umum yang diterapkan di kawasan ASEAN dalam hal bidang pariwisata.




NTTB memiliki tugas untuk mengawal implementasi kurikulum berstandar ASEAN.

Baca: Mekanik Nissan-Datsun Indonesia Sabet Emas di Asean Skill Competition XII 2018

Lewat ASEAN Tourism Committee Meetings, NTTB akan melaporkan kinerjanya.

Berdasarkan laporan tersebut, posisi Indonesia ternyata berada di bawah negara lain, seperti Kamboja, Myanmar, dan Laos dari aspek sosialisasi serta implementasi kurikulum berstandar ASEAN.

"Indonesia sangat malu, karena kita telah tertinggal jauh oleh Kamboja, Myanmar, dan Laos di mana sebelumnya Indonesia adalah mentor mereka, kita akan kejar posisi mereka melalui platform belajar dengan metode Hybrid Learning," ujar I Gusti Putu Laksaguna, President of National Tourism Professional Board, pada Selasa (2/10/2018).

BERITA TERKAIT

Gusti Putu menambahkan proses implementasi kurikulum tidak bisa hanya dikerjakan NTTB, namun juga harus melibatkan partisipasi aktif dari para asosiasi yang merupakan praktisi dan juga akademisi.

Untuk mempercepat proses tersebut, NTTB menggandeng AJAR.id, portal yang fokus menggarap konten belajar dan Learning Management System berstandar kurikulum ASEAN.

"AJAR mewakili Indonesia mempresentasikan tentang Hybrid Learning Model untuk implementasi kurikulum belajar berstandar ASEAN untuk dunia Pariwisata dan Perhotelan. AJAR adalah yang pertama di negara-negara ASEAN sehingga tidak menutup kemungkinan kami membuka pelayanan di luar Indonesia," kata Ikin Solikin, Chairman of AJAR, pada Rabu (3/10/2018), dalam ASEAN Tourism Committee Meetings.

Baca: GarudaFood Raih Penghargaan ASEAN Golden Agrow Awards 2018

Ikin melanjutkan AJAR akan menghadirkan tiga solusi sekaligus untuk proses percepatan implementasi kurikulum berstandar ASEAN.

Hybrid Learning yang akan disajikan AJAR merupakan konsep belajar menggunakan berbagai macam variasi konten.

Konten tersebut meliputi konten video, web interaktif, kuis, assessment, live streaming, dan face to face.

Lewat variasi konten tersebut, pengguna portal bisa berinteraksi dengan platform dan trainer, sehingga proses belajar menjadi lebih efektif dan efisien.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas