Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Deretan Fakta Gunung Gamalama, Gunung Indah di Pulau Ternate yang Kini Meletus

Terkait Gunung Gamalama yang baru meletus, berikut deretan faktanya yang dilansir Tribunnews.com dari berbagai sumber.

Penulis: Fathul Amanah
Editor: Sri Juliati
zoom-in Deretan Fakta Gunung Gamalama, Gunung Indah di Pulau Ternate yang Kini Meletus
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara, mengeluarkan asap tipis dari kawah, Jumat (11/3/2016). Gamalama yang merupakan salah satu gunung aktif di Indonesia menyemburkan abu vulkanik pada Rabu (3/8/2016) 

Gunung kebanggaan masyarakat Ternate ini ditutupi Hutan Montane yang tumbuh di ketinggian 1.200-1.500 mdpl.

Montane merupakan istilah biogeografi yang merujuk kepada daerah dataran tinggi di bawah jalur pohon.

Kawasan ini bertemperatur dingin dan biasanya memiliki curah hujan yang lebih banyak daripada dataran rendah.

Selain Hutan Montane, Gunung Gamalama juga ditumbuhi Hutan Ericaceous pada ketinggian di atas 1.500 m.

Kawasan hutan ini terdiri dari tumbuhan berukuran kecil, bengkok dan rendah seperti semak belukar, paku-pakuan, pakis, dan lumut.

Vegetasi Gunung Gamalama
Vegetasi Gunung Gamalama (indonesiakaya.com)

3. Jumlah Erupsi

Letusan Gunung Gamalama di Ternate Maluku Utara.
Letusan Gunung Gamalama di Ternate Maluku Utara.

Gunung dengan ketinggian 1.715 mdpl ini telah meletus lebih dari 60 kali setelah letusan pertamanya yang tercatat pada tahun 1538.

Berita Rekomendasi

Dilansir Tribunnews.com dari laman esdm.go.id, letusan terbesar terjadi di tahun 1775.

Pada 5 - 7 September 1775 silam terbentuk sebuah maar di sekitar Desa Soela Takomi.

Gogarten (1918) menyatakan, terbentuknya lobang yang kemudian dikenal dengan Tolire Jaha (Lobang Besar) tersebut didahului dengan gempa bumi tektonik berskala besar kemudian diikuti letusan freatik yang dahsyat pada 5 September.

Letusan tersebut bahkan melenyapkan Desa Soela Takomi beserta141 orang penduduknya.

Di tahun 2003, letusan Gamalama menyemburkan abu vulkanik dan menutupi langit Ternate.

Meski tak menimbulkan korban jiwa, namun letusan ini membuat masyarakat harus mengungsi ke Pulau Tidore dan menyebabkan Bandara Sultan Babullah ditutup.

Letusan selanjutnya terjadi pada 5 Desember 2011 yang membuat ribuan warga mengungsi karena semburan abu dan partikel debu setinggi 2.000 meter.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas