Sejarah Letusan Gunung Gamalama: Erupsi 1775 Lenyapkan 1 Desa dan 141 Penduduknya
Hingga 2003, Gunung Gamalama tercatat sudah meletus lebih dari 60 kali sejak letusan pertamanya tercatat pada 1538.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Fathul Amanah
TRIBUNNEWS.COM - Gunung Gamalama yang berada di Pulau Ternate, Maluku Utara, meletus, Kamis (4/10/2018) pada pukul 11.52 WIT.
Gunung mengeluarkan asap berwarna putih kelabu setinggi 250 meter dari puncak awal.
Meski demikian, status Gunung Gamalama masih tetap Waspada tingkat II.
Hingga 2003, Gunung Gamalama tercatat sudah meletus lebih dari 60 kali sejak letusan pertamanya tercatat pada 1538.
Baca: BREAKING NEWS: Gunung Gamalama Meletus, Kolom Abu Setinggi 250 Meter
Letusan pertama yang tercatat pada 1538 memakan korban jiwa hingga ratusan orang.
Letusan Gunung Gamalama terkenal dahsyat hingga menutupi langit Ternate.
Bahkan membuat penduduk Ternate mengungsi hingga ke Pulau Tidore.
Baca: 5 Larangan Saat Mendaki Gunung Gamalama, Termasuk Pendaki Tak Boleh Bejumlah Ganjil
Sejak saat itu, sudah terjadi lebih dari 70 letusan yang bersumber dari kawah utama dan hampir selalu magmatik.
Setidaknya, ada empat letusan besar yang terjadi dan memakan banyak korban jiwa.
Namun, yang paling parah adalah letusan Gunung Gamalama pada 1775.
Baca: Foto-foto Erupsi Gunung Gamalama di Ternate, Berstatus Waspada hingga Abu Intesitas Sedang
Dilansir dari vsi.esdm.go.id, pada 5 - 7 September 1775 terbentuk sebuah maar di sekitar Desa Soela Takomi atau 1,5 km sebelah baratdaya dari Desa Takomi sekarang.
Gogarten (1918) menyatakan, terbentuknya lubang yang kemudian dikenal dengan Tolire Jaha (Lubang Besar) tersebut didahului dengan gempa bumi tektonik berskala besar, kemudian diikuti letusan freatik yang dahsyat pada 5 September.
Letusan berikutnya berlangsung kembali pada 7 September.
Baca: Gunung Gamalama Meletus, Status Masih Waspada II
Ketika penduduk sekitarnya datang untuk melihat apa yang terjadi, ternyata Desa Soela Takomi sudah tidak ditemukan lagi.