Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Festival Ampyang hingga Hias Perahu, Ini 5 Tradisi Unik Maulid Nabi di Pulau Jawa

Maulid Nabi Muhammad SAW biasanya diperingati tiap 12 Rabiul Awal, Sedangkan jika menurut kalender nasional, diperingati 20 november esok.

Penulis: Umar Agus W
Editor: Fathul Amanah
zoom-in Festival Ampyang hingga Hias Perahu, Ini 5 Tradisi Unik Maulid Nabi di Pulau Jawa
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Warga berebut isi gunungan yang diyakini membawa berkah dalam tradisi Grebeg Maulud di kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (24/1/2013). Selain untuk memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW, tradisi yang digelar setiap tahun tersebut juga menjadi simbol pemberian sedekah dari Raja Keraton Yogyakarta kepada rakyatnya. KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO 

Hasil bumi tersebut di antaranya nanas, kelapa muda, terong, jagung, nangka, dan lainnya.

Sebagai pelengkap, di 2 pohon tersebut turut digantung sejumlah kebutuhan pokok yang meliputi pakaian, topi, sandal, sepatu, hingga jas hujan.

4. Festival Ampyang Maulid di Kudus, Jawa Tengah.

Festival Ampyang Maulid di Kudus untuk peringati Maulid Nabi 2018
Festival Ampyang Maulid di Kudus untuk peringati Maulid Nabi 2018 (kompas.com)

Festival Ampyang Maulid di Kudus untuk peringati Maulid Nabi 2018 (kompas.com)Peringatan Maulid Nabi di berbagai daerah di Indonesia dirayakan dengan menggelar tradisi khas daerah tersebut, tak terkecuali di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Festival Ampyang Maulid dalam rangka merayakan Maulid Nabi 2018 ini dilakukan oleh warga Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.

Festival Ampyang Maulid ini sudah menjadi budaya warga Kudus sejak abad ke-16 untuk menyambut datangnya Maulid Nabi 2018.

Dilansir dari Grid.ID pada Senin (19/11/2018), satu hal yang menjadi ciri khas Festival Ampyang Maulid ini yakni kirab mengarak gunungan nasi kepal.

Baca: Bacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW, Lantunkan Saat Maulid Nabi, Selasa 20 November 2018

BERITA TERKAIT

Nasi kepal tersebut berisi lauk dan sayuran yang dibungkus daun jati, yang disempurnakan dengan penambahan kerupuk ampyang atau kerupuk warna-warni khas Kudus.

Sejumlah nasi kepal kemudian dirangkai menyerupai gunungan setinggi 1,5 meter.

Gunungan nasi kepal inilah yang kemudian diperebutkan warga sekitar setelah ampyang selesai didoakan oleh tokoh pemuka agama dan sesepuh agama Islam di Loram Kulon.

Dalam festival ini, pembagian ampyang menjadi puncak acara setelah kirab berakhir.

Tak hanya nasi kepal, dalam kirab tersebut turut diarak tandu berisi gunungan buah-buahan dan hasil sayuran lainnya.

5.Tradisi Hias Perahu, Tangerang

Festival Perahu Hias
Festival Perahu Hias (/)

Peringatan Maulid Nabi biasanya identik dengan tausiyah dan pengajian.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas