Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelari Indonesia Ini Nekat Lari 2.400 Kilometer Demi Galang Dana Untuk Lombok dan Palu

Pelari endurance dan ultra marathon Indonesia, Hendra Wijaya, berlari 2.400 Km untuk korban gempa Lombok dan Palu

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Pelari Indonesia Ini Nekat Lari 2.400 Kilometer Demi Galang Dana Untuk Lombok dan Palu
Istimewa
Pelari endurance dan ultra marathon Indonesia, Hendra Wijaya (kanan depan) berlari 2.400 Km menggalang dana untuk korban gempa dan tsunami Lombok dan Palu 

TRIBUNNEWS.COM - Pelari endurance dan ultra marathon Indonesia, Hendra Wijaya, punya cara lain untuk menunjukan kepedulian atas musibah gempa, tsunami dan likuifaksi di Lombok serta Palu yang menimbulkan ribuan jiwa meninggal dunia.

Founder sejumlah lomba lari ekstrim dan terberat di Indonesia (misalnya BTS100Ultra dan Rinjani100) ini membulatkan tekad menggalang dana dengan cara berlari sejauh 2.400 kilometer (Km).

Yakni dari Bogor ke Mataram dan akan dilanjut dari Makassar ke Palu.




Misinya tersebut ia mulai sejak start dari Balai Kota Bogor pada Sabtu (17/11/2018) lalu.

Pada Selasa siang (20/11/2018) Hendra dan beberapa pelari lain sudah mencapai Kota Cirebon atau berlari sejauh 290 Km.

Itu artinya, secara rata-rata, lelaki kelahiran Lampung, 26 November 1966 itu telah berlari sejauh 75 km/hari atau hampir dua kali full marathon per hari.

“Seluruh energi, waktu, dan pikiran saya saat ini lebih bermanfaat untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah. Donasi yang terkumpul 100 persen ditampung di rekening Aksi Cepat Tanggap (ACT),” katanya.

BERITA TERKAIT

Meski terdengar edan, Hendra yang mulai titik start ditemani Hendra Siswanto (akan berhenti di Brebes, sekitar 300 Km) dan Suparmin (akan berhenti di Kudus, sekitar 550 Km), memang tercatat pernah finish di beberapa ekspedisi ekstrim di luar negeri dengan jarak ribuan Km.

Misalnya Great Himalayan Race sejauh 1.600 Km hingga menyusuri Kutub Utara sejauh 566 Km.

“Mohon doa dan dukungan agar saya, pelari pendamping, serta kru diberi kesehatan dan kekuatan,” imbuhnya.

Dia menambahkan, sepanjang rute dirinya membuka kesempatan bagi siapapun untuk ikut berlari dan berdonasi demi kemanusiaan.

Project Director Run To Rebuild Jeffri Ricardo menerangkan informasi lebih lanjut bisa di akses di runtorebuild.com.

Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada sejumlah komunitas lari maupun masyarakat umum yang mendukung kegiatan ini.

Juga kepada Polri atas perizinan, pengamanan, pengawalan; kepada Pemkot Bogor, serta para sponsor.

Rencana awal jarak 2.400 Km ini akan ditempuh selama 24 hari atau berlari 100 Km setiap hari.

Namun karena alasan teknis di lapangan, acara yang dihelat mulai 17 November-1 Desember untuk etape pertama (Bogor-Mataram) sejauh 1.400 Km dan 15-23 Desember sejauh 900 Km untuk etape kedua (Makasar-Palu) itu, akan bersifat dinamis.

Menurut Jeffri, ACT dipilih karena organisasi nirlaba ini telah aktif bekerja untuk kemanusiaan dalam penanggulangan bencana di Lombok dan Palu.

Run To Rebuild mengajak masyarakat untuk berdonasi melalui Bank Mandiri Nomor Rekening 1270007721309 atau Bank BCA Nomer Rekening 6760255040; keduanya atas nama ACT.

(Tribunnews.com/Facundo Chrysnha Pradipha)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas