Berawal dari Perjuangan Para Pengajar di Zaman Belanda, Begini Sejarah Peringatan Hari Guru Nasional
Minggu (25/11/2018), masyarakat Indonesia akan memperingati Hari Guru Nasional. Momen tersebut merupakan sebuah penghargaan atas jasa para guru.
Penulis: Fathul Amanah
Editor: Tiara Shelavie
Namun sayangnya saat zaman pendudukan Jepang, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tak lagi dapat beraktivitas lantaran adanya aturan yang melarang segala kegiatan organisasi.
Baca: Puncak Peringatan Hari Guru Nasional Digelar 1 Desember 2018 di Stadion Pakansari
Baru setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, semangat para guru kembali bangkit.
Hal ini ditunjukkan dengan penyelenggaran Kongres Guru Indonesia pada 24-25 November 1945 di Surakarta.
Melalui kongres ini segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku, sepakat dihapuskan dan bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Di dalam kongres inilah pada tanggal 25 November 1945 atau tepatnya seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.
Ada tiga tujuan yang berhasil dirumuskan dalam Kongres tersebut yaitu :
1. Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia.
2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan.
3. Membela hak dan nasib buruh umumnya, guru pada khususnya.
Sebagai penghormatan atas jasa-jasa para guru, pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 78 tahun 1994 menetapkan hari lahir PGRI sebagai Hari Guru Nasional yang kini kita peringati setiap tahun.
(Tribunnews.com/Fathul Amanah)