Sementara Bu Gigi tidak tahan lagi dengan keadaan seperti ini dan tidak ingin mengalami kejadian lain yang lebih parah dari ini.

Kemudian, malam harinya Bu Gigi memutuskan untuk berhenti mengajar di sekolah terapung itu dan meningggalkan Bu Ann seorang diri.

Ia mengajak Bu Ann untuk pulang, tetapi Bu Ann menolak dan memutuskan untuk tinggal.

Baca: 15 Ucapan Hari Guru yang Cocok Untuk Update Status Instagram, WhatsApp, Twitter, Facebook

Beruntungnya, di sana Bu Ann sangat disenangi oleh ketujuh muridnya sebab cara mengajarnya yang sangat menyenangkan dan mudah dipahami.

Hari-hari Bu Ann lalui sendiri, ia menuliskan curahan hatinya ke dalam sebuah buku diary.

Buku diary itu berisi curahan hati, keluh kesah, dan catatannya tentang cara mengajar yang disukai anak-anak.

Meski cara mengajarnya sangat disukai semua siswa, ada satu siswa yang berhenti dari sekolah.

Alasannya adalah karena tidak diperbolehkan oleh ayahnya, ia lebih memilih untuk membantu ayahnya mencari ikan.

Bu Ann sempat mendatangi rumah murid tersebut dan membujuk orang tuanya untuk mengizinkan anaknya bersekolah.

Namun nelayan itu menolak dan menganggap bahwa sekolah itu tidak penting karena tidak bisa menghasilkan uang, berbeda dengan mencari ikan.

Pada saat itu, Bu Ann tidak tahu lagi bagaimana cara membujuknya, ia kemudian kembali ke sekolah dengan perasaan kecewa.

Ia mulai mengkhawatirkan mindset murid yang lain dan prihatin terhadap pemahaman para keluarga nelayan tentang pendidikan.

Setibanya di sekolah ia menanyakan pada masing-masing murid mengenai cita-cita, dan semua menjawab nelayan.

Ia merasa prihatin karena siswanya tidak mempunyai keinginan untuk mengubah nasib.