4 Fakta Ambruknya Pondok Pesantren Al-Azhar, Penyebab hingga Kondisi Buruk Bangunan Sebelum Amblas
Bangunan 5 lantai Pondok Pesantren Al-Azhar di Jalan PJKA, Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik ambuk. Berikut 4 fakta tentang insiden tersebut.
Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Bangunan lima lantai Pondok Pesantren Al-Azhar yang terletak di Jalan PJKA, Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik ambuk, Selasa (27/11/2018) malam.
Dilansir dari Kompas.com berdasarkan info dari masyarakat sekitar, bangunan itu ambruk sekitar pukul 20.00 WIB.
Bangunan pondok itu diperuntukkan santriwati penghafal Alquran di Ponpes Al-Azhar.
Berikut Fakta tentang ambruknya bangunan lima lantai Pondok Pesantren Al-Azhar:
1. Kondisi Buruk Bangunan Sebelum Ambruk
Sebelum ambruk, pembangunan gedung untuk lantai lima itu sudah diketahui miring.
Baca: BP Resmikan SPBU Pertama Hasil Kerjasama dengan AKR, Lokasinya di Kawasan BSD
"Setahu saya, bangunan itu sudah empat lantai dan hendak ditambahi lagi satu lantai, dan memang sudah terlihat miring sebelumnya. Tapi belum selesai sudah ambruk ini," ujar salah seorang warga, Asrori dilansir dari Kompas.com.
Bahkan warga lain mengatakan bahwa tiga hari sebelum ambruk, bangunan tersebut terlihat sudah ambles.
"Tiga hari sebelumnya (sebelum ambruk), saya sempat melihat ada bagian fondasi bangunan yang sudah ambles ke dalam tanah."
"Mungkin itu yang kemudian membuat bangunan menjadi miring," ujar Muhammad Solik, yang tinggal di belakang ponpes, di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik, Rabu (28/11/2018) dilansir dari Kompas.com.
Solik mengaku, sudah sempat mengatakan hal tersebut kepada jajaran ponpes. Sebab, bangunan berlantai lima yang tengah dalam pengerjaan tersebut, dikhawatirkan membahayakan.
Baca: Bangunan Ponpes Al Azhar di Manyar Gresik Ambruk, Tak Ada Korban Jiwa
2. Santriwati Sudah Dipindahkan Sebelum Kejadian
Beruntung, santriwati yang biasa menghuni ponpes tersebut yang berjumlah sekitar 100-an orang sudah dipindah ke cabang ponpes yang lain.
Mereka dipindah ke cabang ponpes yang ada di Kecamatan Menganti, sore hari sekitar pukul 16.00 WIB.
Sehingga sampai Selasa malam, belum diketahui adanya korban jiwa.
"Santri-santrinya sudah dipindah ke pondok yang satunya di Menganti sore tadi, jadi sepertinya tidak ada korban."
Di Menganti itu memang ada yang pondok untuk santri laki-laki, milik Al Azhar juga," ucap Asrori, warga sekitar Ponpes.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kapolres Gresik, AKBP Wahyu Sri Bintoro.
Baca: Dahnil Anzar Merasa Dikriminalisasi, Seskab: Tak Ada Kaitannya dengan Presiden
Ia pun membenarkan, bila sampai dengan Selasa malam usai kejadian, pihaknya juga belum menerima adanya kabar mengenai korban jiwa.
"Belum ada (korban jiwa), nihil mas," kata Wahyu dilansir dari Kompas.com.
Sementara itu, pihak pengasuh ponpes masih belum berkenan memberikan keterangan hingga berita ini ditulis.
Adapun pihak kepolisian, juga masih mendalami kasus ini dengan melakukan pemeriksaan untuk mendapat keterangan dari para saksi, dengan di sekitar lokasi kejadian sudah dipasang garis polisi.
3. Menimpa 2 Bangunan Warga
Meski tidak ada korban jiwa dalam insiden ambruknya bangunan tersebut, dua rumah warga tertimpa.
Dua bangunan tersebut adalah rumah milik warga bernama Ridwan dan Muhammad Solik.
Saat terjadi insiden ambruknya bangunan itu, Ridwan dan keluarganya sedang tidak ada di rumah.
Sementara bangunan milik Solik yang ambruk berukuran 7x8 meter persegi.
Bangunan itu sehari-hari difungsikan sebagai gudang penyimpanan untuk alat-alat penunjang kerjanya sebagai kontraktor.
"Dua minggu sebelumnya, gudang itu memang saya fungsikan sebagai kantor, dengan banyak juga anak-anak yang biasa menginap di situ. Tapi alhamdulillah, ini sudah pindah," kata Solik.
Solik tidak menampik bila masih ada beberapa barang berharga miliknya yang masih tersimpan di gudang tersebut, yang kemungkinan ikut rusak lantaran tertimbun bangunan ponpes yang ambruk.
"Kalau ngomong soal kerugian, mungkin sekitar Rp 300 juta-an ada. Sebab, selain bangunan yang hancur, di dalamnya juga masih ada genset, dan beberapa barang berharga lain yang biasa kami gunakan dalam proyek," tutur dia.
Sementara itu, Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro yang sempat meninjau lokasi kejadian mengatakan, bangunan ponpes yang ambruk memang sempat terlihat dalam kondisi miring pada sore hari sebelum kejadian.
"Dari pengakuan para saksi yang sudah kami mintai keterangan sempat mengatakan, jika konstruksi bangunan memang kurang kuat dalam menopang beban, dengan itu lantas membuat bangunan kemudian ambruk," kata Wahyu.
4. Penyebab Ambruknya Bangunan Karena Angin Bercampur Debu
Ambruknya bangunan itu menyebabkan debu beterbangan hingga raidus ratusan meter dari lokasi kejadian.
"Saat kejadian itu, saya juga kaget dengan suara keras yang terdengar. Tak lama berselang, kemudian debu berterbangan," ujar Ikhnal, salah seorang warga yang tinggal sekitar 300 meter dari lokasi bangunan yang ambruk, Rabu (28/11/2018).
Bahkan, banyaknya debu yang berhamburan di udara pada saat kejadian, sempat membuat Ikhnal mengira dan tidak percaya bila saat itu bangunan ponpes yang tidak jauh dari rumahnya ambruk.
"Sini kan dekat juga dengan jalan tol, jadi sempat juga saya kira suara tabrakan atau apa. Melihat banyaknya debu, malah ada warga yang mengira kebakaran. Tapi setelah dicek, ternyata bangunan pondok yang ambruk," ucap dia.
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)