Najwa pun menanyakan, siapa yang membiarkan mafia masih beredar pada Bambang.

"Sekarang ini? ya PSSI laaah, siapa di sini adanya PSSI?"

"Kenapa anda menuding dibiarkan?

"Kenyataannya banyak kejanggalan-kejanggalan. Saya berbicara ini fakta. Karena bandar yang bernama Tony menghubungi saya sebelum kompetisi digulirkan,"

Bambang menyebut jika bandar tersebut ingin mengontrol satu tim dalam kompetisi, namun Bambang kembali menolak tawaran mereka.

"Lalu kaitannya dengan petinggi PSSI apa? Karena tadi kan soal seberapa jauh sebenarnya upaya pengaturan skor ini masuk ke PSSI," tanya Najwa lebih mendalam.

"Ya kaitannya melindungi, melindungi klub. Kalau tidak akan menjalani ini klub akan disingkirkan," jawab Bambang.

"Termasuk saya saat ini pegang Metro FC Kabupaten Malang, Saya bicara di sini, kalau besok pemain-pemain saya bermain, kalau pemain saya dicederai berarti ada konteks apa dengan PSSI. Saya berbicara ini dengan hati nurani, saya tidak takut dengan siapa pun," jelas Bambang.

Bambang pun memberikan contoh oknum yang hingga saat ini masih bermain dengan pengaturan skor di Liga Indonesia yang saat ini masih berlaga.

"Saya tidak akan menyebut nama, sebut saja sontoloyo. Orang yang pertama kali bekerja sama dengan saya. Beliau adalah dulu pemilik klub, dan saya dulu pernah jadi pemainnya," ujar Bambang.

Bambang menegaskan kembali jika PSSI masih membiarkan semua ini.

"Kenapa PSSI masih membiarkan semua ini? PSSI pasti tahu siapa siapa dibalik ini,"

"Dari mana anda menduga mereka pasti tahu?

Bambang yakin jika PSSI pasti tahu dalang jalan hitam sepakbola Indonesia saat ini.

Simak video selengkapnya!

(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari)