Mantan Bandar Pengatur Skor Sepakbola Sebut PSSI Abaikan Mafia Beredar Bebas
Mantan bandar pengaturan skor, Bambang Suryo blak-blakan terkait sikap PSSI yang membiarkan mafia sepakbola beredar bebas hingga saat ini.
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Seorang mantan pengaturan skor (match fixing) sepakbola, Bambang Suryo sebut PSSI hingga kini masih abaikan mafia bola beredar.
Hal tersebut diungkap Bambang pada acara talk show Mata Najwa yang dibagikan saluran YouTube Najwa Shihab pada Kamis (29/11/2018).
Sebelumnya manajer Madura FC blak-blakan terkait penawaran pengaturan skor yang dilakukan oleh exco PSSI saat laga babak penyisihan Liga 2 musim.
Manajer Madura FC, Januar menyebut nama Exco PSSI, Hidayat telah memintanya untuk mengalah pada laga penyisihan Liga 2 saat bertemu PSS Sleman.
Bahkan Januar menyebut ada penawaran harga hingga Rp 150 juta untuk mengalah dari PSS Sleman.
Menolak penawaran dari Exco PSSI tersebut, Januar pun diancam akan membeli pemain Madura FC.
Pengakuan Januar tersebut pun dianggap hal wajar oleh Bambang Suryo, mantan pengatur skor sepakbola Indonesia.
Baca: Manajer Madura FC Sebut Komite Exco PSSI yang Terlibat Pengaturan Skor
"Permainan ini melibatkan sampai level Exco apakah suatu yang mengagetkan? Atau memang dari dulu ada kecurigaan ini levelnya tinggi yang main?" tanya Najwa sebagai pembawa acara.
Bambang pun membenarkan, dan menyebut jika dulu dengan sekarang pengaturan skor memiliki level yang sama saja.
"Harganya pun sama, tadi Rp 150 juta nanti mereka akan menerima Rp 200 juta atau Rp 250 juta, targetnya Rp 300 juta untuk penyisihan. Kalau dulu lebih besar 450 sampai 500 juta," jelas Bambang.
Bambang menjelaskan jika masih banyak tawaran mendatanginya.
Namun Bambang menegaskan jika dirinya sudah meninggalkan jalan hitam sepakbola ini.
Lebih lanjut Bambang mengkritisi terkait beredarnya mafia sepakbola yang hanya diabaikan.
Baca: PSSI Balas Kritikan dengan Sindiran, Netizen Indonesia: Ini Federasi Apa Event Organizer?
"Kalau dulu jamannya pak Nyala mafia dikejar-kejar mbak, tapi sekarang mafia dibiarkan. Tapi jujur saya tidak akan menyalahkan pak Nyala pada saat itu," jelas Bambang.