Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sutopo Jelaskan Fenomena Gunung Semeru 'Bertopi:' Tak Usah Dikaitkan dengan Politik

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho memberikan penjelasan terkait kondisi Gunung Semeru yang 'bertopi.'

Penulis: Sri Juliati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Sutopo Jelaskan Fenomena Gunung Semeru 'Bertopi:' Tak Usah Dikaitkan dengan Politik
TWITTER/@Sutopo_PN
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho memberikan penjelasan terkait kondisi Gunung Semeru yang 'bertopi.' 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho memberikan penjelasan terkait kondisi Gunung Semeru yang 'bertopi.'

Di media sosial, ramai beredar fenomena alam unik dan menarik di Gunung Semeru di Jawa Timur, Senin (10/12/2018).

Dalam foto yang beredar, tampak kabut berbentuk mirip topi mengelilingi puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.

Sehingga bila dilihat dari kejauhan, Gunung Semeru tampak bertopi.

Fenomena unik ini lantas diabadikan oleh warga dan menyebar di media sosial serta jadi viral.

Di satu sisi, fenomena unik di puncak Gunung Semeru tersebut menakjubkan.

Lewat akun Twitter-nya, Sutopo pun menjelaskan, jika fenomena Gunung Semeru 'bertopi' adalah fenomena alam yang biasa saja.

BERITA TERKAIT

Sebab, puncak Gunung Semeru tertutup awan jenis lentikularis atau altocumulus lenticularis.

"Awan ini terbentuk akibat adanya pusaran angin di puncak," tulis Sutopo.

Pria asal Boyolali ini pun meminta masyarakat untuk bersikap biasa saja dan tidak mengaitkan fenomena ini dengan mistik atau politik.

"Ini fenomena alam biasa saja. Tidak usah dikaitkan dengan mistis apalagi politik," sambung Sutopo.

Sementara itu, fenomena gunung berselimut awan lentikular ini merupakan hal yang kerap terjadi di gunung-gunung di wilayah Jawa Tengah.

Dikutip dari Kompasiana, Lenticular Clouds atau awan Lenticular adalah sejenis awan yang unik yang biasanya terbentuk di sekitar bukit-bukit dan gunung-gunung akibat hasil pergerakkan udara di kawasan pergunungan.

Awan ini terlihat cukup berbeda, seperti sebuah piring terbang raksasa atau sesuatu yang seperti tumpukan mirip pancake.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas