Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kaleidoskop 2018: 6 Peristiwa Besar Terjadi di Indonesia, Kerusuhan Mako Brimob hingga Bom Surabaya

Sepanjang tahun 2018, Indonesia di gemparkan dengan peristiwa besar. Berikut kaleidoskop 6 peristiwa besar yang terjadi di Indonesia sepanjang 2018.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Kaleidoskop 2018: 6 Peristiwa Besar Terjadi di Indonesia, Kerusuhan Mako Brimob hingga Bom Surabaya
Kolase Kompas.com
Narapidana teroris menyerahkan diri saat kerusuhan di Mako Brimob 

Berdasarkan rekaman CCTV, ledakan terjadi di pintu gerbang Polrestabes Surabaya ketika sebuah mobil mini-bus dan dua buah sepeda motor akan diperiksa petugas.

Ledakan berasal dari sebuah sepeda motor yang berada di belakang mini-bus tersebut.

4. KM Sinar Bangun Tenggelam di Danau Toba

Kapal Mesin (KM) Sinar Bangun yang mengangkut puluhan penumpang tenggelam di perairan Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, pada Senin, 18 Juni 2018.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho membenarkan hal ini.

Menurutnya, kapal berisi sekitar 180 orang wisatawan bertolak dari Pelabuhan Simanindo di Kabupaten Samosir menuju Tigaras-Parapat di Kabupaten Simalungun.

Kapal tenggelam di tengah perjalanan diduga akibat cuaca buruk.

BERITA REKOMENDASI

Tiga penumpang berhasil menyelamatkan diri, sementara penumpang lain belum bisa dipastikan nasibnya.

"Korban lain belum ditemukan karena posisinya cukup jauh dari lintasan kapal ditambah cuaca yang tidak memungkinkan," kata Sutupo.

5. Gempa dan Tsunami di Palu-Donggala

Gempa bumi dan Tsunami terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah terjadi pada Jumat, 28 September 2019.

Gempa pertama kali mengguncang Donggala pukul 14.00 WIB.


Gempa tersebut berkekuatan magnitudo 6 dengan kedalaman 10 km.

Akibat gempa itu, satu orang meninggal dunia, 10 orang luka, dan puluhan rumah rusak di Kecamatan Singaraja, Kabupaten Donggala.

Setelah itu, gempa kembali terjadi pukul 17.02 WIB dengan kekuatan yang lebih besar, yaitu magnitudo 7,4 dengan kedalaman yang sama, 10 km di jalur sesar Palu Koro.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, gempa tersebut tergolong gempa dangkal dan berpotensi memicu tsunami.

Lima menit pasca gempa, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini tsunami.

Saat itu, menurut Sutopo, pihaknya tengah menyiapkan rilis untuk mengimbau masyarakat supaya menjauhi kawasan pantai dan sungai dalam kurun waktu 30 menit.

Namun, 30 menit setelah dikeluarkan peringatan tersebut, BMKG mencabutnya pada pukul 17.37 WIB.

Akan tetapi, tsunami benar-benar terjadi pada pukul 17.22 WIB.

Berdasar data BNPB, ketinggian tsunami ada yang mencapai 6 meter.

Sejak gempa dan tsunami terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9/2018), sejumlah gempa susulan terus terjadi di kawasan tersebut hingga Jumat malam.

Tercatat, setidaknya ada 13 gempa dengan kekuatan di atas magnitudo 5 sejak pukul 14.00 WIB hingga 21.26 WIB.

Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Kota Palu, hingga pukul 13.00 WIB, tercatat sebanyak 384 orang.

Selain ratusan korban meninggal, menurut data BNPB, tercatat 29 orang hilang dan 540 luka berat di Kota Palu.

BNPB mencatat jumlah korban meninggal akibat gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah dan sekitarnya bertambah menjadi 2.113 orang.

6. Lion Air Jatuh

Pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat pada Senin, 29 Oktober 2018.

Berdasarkan keterangan pihak berwenang, pesawat itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang, Banten.

Pesawat itu lepas landas sekitar pukul 06.20 WIB.

Namun, tak lama kemudian pesawat hilang kontak.

Sedianya, pesawat itu mendarat di Pangkal Pinang pukul 07.20 WIB, namun tak ada kabar.

Badan SAR Nasional pun memastikan bahwa pesawat Boeing 737 Max 8 itu jatuh.

Pencarian dan upaya penyelamatan pun segera dilakukan oleh Basarnas.

Pesawat yang baru beroperasi pada 15 Agustus 2018 itu diketahui membawa 189 orang, yang terdiri dari 178 penumpang dewasa, 1 orang anak, 2 bayi, dan 8 awak pesawat. (*)

(Tribunnews.com/ Whiesa D)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas