Detik-detik Longsor di Wonosobo Terekam Kamera, Sebabkan 2 Orang Luka-luka dan Kerugian Rp 300 Juta
Bencana longsor terjadi di Dusun Jetis RT 02/01, Desa Pacarmulyo, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Jumat (14/12/2018).
Penulis: Daryono
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Getaran cukup terasa meski tidak kuat.
Warga Pungangan pun berhamburan keluar rumah untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
"Ya biasa kalau ada lindu (gempa), warga keluar rumah. Sudah lama gak ada lindu di sini," jelas Hikmah kepada Tribunjateng.com.
Baca: Korban Longsor Satu Keluarga di Toba Samosir: Anak Korban Histeris Peluk 6 Peti Jenazah Keluarganya
Peristiwa ini mungkin saja mengejutkan bagi sebagian orang.
Wajar, daerah asri yang dikelilingi beberapa gunung api ini jarang sekali tercatat mengalami bencana alam gempa bumi.
Cerita soal Wonosobo selama ini lebih banyak dibumbui hal-hal manis tentang keindahan alamnya yang menakjubkan, di antaranya Dieng yang berjuluk negeri di atas awan.
Kawasan yang sebagian masuk wilayah administrasi Kabupaten Banjarnegara itu selalu menjadi jujugan wisatawan dalam hingga luar negeri hingga sekarang.
Siapa sangka, di balik kecantikannya yang memikat, Wonosobo memiliki jejak masa lalu yang kelam.
Kota yang jauh dari samudera ini pernah luluh lantak karena gempa.
Meskipun berskala kecil, peristiwa gempa bumi semalam membuka kembali memori tentang gempa dahsyat yang pernah terjadi di wilayah ini, seratusan tahun silam.
Memori yang telah lama terkubur.
Tahun 1924, masyarakat Wonosobo digegerkan oleh gempa dahsyat yang datang tanpa permisi.
Saat industri percetakan dan media massa masih jarang, kejadian memilukan ini bahkan berhasil menjadi top news media massa berbahasa asing di era Hindia Belanda.
Tak jauh beda dengan zaman kini, tak semua peristiwa bencana alam di suatu negara kala itu menjadi topik pembicaraan di kancah internasional.